Jumat 14 Apr 2023 17:30 WIB

Perumpamaan Orang yang Baca Alquran Ibarat Jeruk Manis

Membaca Alquran memiliki keutamaan yang besar dalam Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Perumpamaan Orang yang Baca Alquran Ibarat Jeruk Manis. Foto: Ilustrasi anak mengaji alqurananak mengaji mengaji alqurantadarus alquran
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Perumpamaan Orang yang Baca Alquran Ibarat Jeruk Manis. Foto: Ilustrasi anak mengaji alqurananak mengaji mengaji alqurantadarus alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaca Alquran memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Terlebih jika membaca Alquran di bulan suci Ramadhan. Pahalanya semakin berlipat ganda.

Nabi Muhammad SAW juga telah menyampaikan tentang perumpamaan orang-orang yang membaca Alquran. Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari RA, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran ialah seperti jeruk manis. Baunya harum dan rasanya manis.

Baca Juga

"Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alquran, ialah seperti kurma, tidak berbau tetapi rasanya manis," demikian sabda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana tercantum dalam kitab Shahih Muslim.

Masih dalam riwayat tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran ialah seperti kemangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Alquran ialah seperti hanzalah yang tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Muslim)

Dalam riwayat Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Orang mukmin yang mahir membaca Alquran maka kedudukannya di akhirat ditemani para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Alquran padahal dia terbata-bata sehingga sulit baginya membaca, maka ia mendapat pahala ganda." (HR Muslim)

Adapun adab membaca Alquran, seperti dalam buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, yaitu pertama ialah hendaknya qari meniatkan dalam membaca dan mentadaburi Alquran secara murni karena Allah ta'ala, bukan karena riya atau ingin dipuji dan sumah (ingin didengar), serta tidak minta upah apa pun, karena ibadahnya merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada-Nya.

Kedua, menghormati adab-adab tilawah atau membaca Alquran, seperti beristiadzah (meminta perlindungan) kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk ketika memulai qiraah, juga membaca basmalah apabila memulai qiraahnya dari awal surah selain surah At-Taubah.

Ketiga, hukumnya mustahab (disukai) bagi qari Alquran untuk berwudhu sebelum memulai qiraah dengan mushaf (bukan dengan hafalan). Bahkan, ada yang berpendapat wudhu wajib atasnya.

Keempat, sebaiknya duduk ketika membaca Alquran, begitu juga berpakaian yang baik, menghadap kiblat, dan berada di tempat terhormat yang layak dengan keagungan Kitab-Nya.

Kelima, sebaiknya membaca Alquran dengan tunduk, khusyu, perlahan, diiringi tadabur dan tafakur pada ayat-ayatnya, sedangkan hati dan inderanya tertuju pada apa yang dibaca, dan tidak memotongnya dengan perkataan manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement