Ahad 12 Mar 2023 07:58 WIB

Jenazah Korban Longsor di Natuna Langsung Dikubur Secara Massal

Penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat.

Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan proses evakuasi jenazah korban tertimpa longsor pada hari keenam pencarian di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/3/2023). Tim SAR gabungan tanggap bencana Serasan menurunkan sebanyak tujuh alat berat untuk mempermudah evakuasi korban.
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan proses evakuasi jenazah korban tertimpa longsor pada hari keenam pencarian di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (11/3/2023). Tim SAR gabungan tanggap bencana Serasan menurunkan sebanyak tujuh alat berat untuk mempermudah evakuasi korban.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin menyebutkan jenazah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, langsung dikubur secara massal.

"Untuk korban jiwa langsung dikebumikan baik pihak keluarga korban maupun secara massal," tutur dia melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga

Ia mengungkapkan tidak semua jenazah ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga korban di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.

Sebab, katanya, masyarakat yang dinyatakan hilang diduga masih tertimbun material tanah longsor dengan kedalaman hingga empat meter selama beberapa hari.

Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3/2023). Tercatat di Natuna, Kepulauan Riau, hingga Sabtu, pukul 06.00 WIB ditemukan 36 jenazah, seorang jenazah belum teridentifikasi dan 17 orang dinyatakan hilang.

"Kondisi jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan tidak utuh lagi, karena beberapa hari tertimbun tanah," kata dia.

Danrem 033/Wira PratamaBrigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meski sebagian masih dikenali keluarga korban, diputuskan dikuburkan secara massal. "Untuk pemakaman itu karena kondisi jenazah walaupun bisa dikenali, Pak Bupati memutuskan secara massal. Tetap ada namanya, cuma penguburan secara massal," ujarnya.

Pihaknya juga mengaku penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna.

"Tidak digali satu-satu, karena ada satu keluarga meninggal. Penduduk sudah diajak bicara, dan mereka setuju dimakamkan dalam beberapa lubang besar," tutur Yudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement