Senin 06 Mar 2023 16:43 WIB

Waspada Flu Burung, Disnakkan Ciamis Tekankan Biosekuriti

Disnakkan Ciamis melaksanakan pendampingan biosekuriti di tiga kecamatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Peternakan ayam petelur.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
(ILUSTRASI) Peternakan ayam petelur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis mewaspadai potensi penyebaran penyakit flu burung. Mengantisipasi itu, Disnakkan menekankan soal penerapan biosekuriti kepada para peternak unggas di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Menurut Kepala Disnakkan Kabupaten Ciamis Syarief Nurhidayat, sejauh ini belum ada laporan kasus kasus flu burung di daerahnya. Disnakkan Ciamis mengantisipasinya. Salah satunya, kata dia, dengan mendorong biosekuriti di peternakan unggas.

Terlebih, flu burung merupakan zoonosis atau dapat menular kepada manusia. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Ciamis,” kata Syarief, Senin (6/3/2023).

Syarief mengatakan, pihaknya segera membuat surat edaran kepada para peternak untuk menerapkan biosekuriti yang ketat. Disnakkan Ciamis akan memberikan pendampingan. 

“Kami juga akan melaksanakan pendampingan biosekuriti di tiga kecamatan, yaitu Ciamis, Cijeungjing, dan Cipaku, yang mencakup 12.900 ekor unggas,” ujar Syarief.

Syarief mengatakan, pada 3 Maret 2023, pihaknya mengikuti pertemuan nasional kewaspadaan ancaman flu burung dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes pun mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap flu burung.

Disnakkan Ciamis, menurut Syarief, akan membuat surat edaran untuk para kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan. UPTD diminta meningkatkan upaya-upaya penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi terkait kewaspadaan flu burung.

Masyarakat, khususnya peternak unggas, diminta segera melapor apabila menemukan unggas yang sakit atau mati mendadak. “UPTD juga harus segera menindaklanjuti laporan masyarakat itu,” kata Syarief.

Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis, Otong Komara, belum lama ini mengatakan, para peternak ayam di Ciamis berupaya menjaga kebersihan kandang.

Dalam upaya perlindungan ternak, menurut dia, program vaksinasi unggas di Ciamis berjalan dengan baik. “Sejauh ini sih masih aman, soalnya program vaksinasi di Ciamis sudah jalan semua,” kata dia kepada Republika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement