Ahad 19 Feb 2023 08:01 WIB

Memperbaiki Nutrisi dan Pola Makan Bisa Cegah Kanker

Ahli gizi merekomendasikan sayur dan buah dalam menu untuk cegah kanker.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Sayur dan buah (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Sayur dan buah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperbaiki pola makan dan menyantap makanan dengan nutrisi seimbang bisa berimbas pada kesehatan. Membuat pilihan makanan yang baik secara sadar ditambah aktif secara fisik dapat membantu mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.

Selama ini, kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Bahkan, menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskular. Data Globocan mencatat total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebanyak 234.511 kasus.

Baca Juga

Itu sebabnya, berbagai upaya pencegahan menjadi penting. Academy of Nutrition and Dietetics menawarkan beberapa kiat untuk orang yang ingin menerapkan gaya hidup sehat dengan cara memperbaiki pola makan dan juga asupan nutrisi harian.

Juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Amy Bragagnini, menyoroti pentingnya konsumsi makanan utuh. Ahli gizi terdaftar dan spesialis nutrisi onkologi itu merekomendasikan untuk memasukkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian ke menu harian.

Pilihan tersebut menjamin nutrisi sehat dan asupan serat makanan yang dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker dalam jangka panjang. Setiap kali makan, Bragagnini menganjurkan mengisi setengah bagian piring dengan buah-buahan dan sayuran.

Lengkapi juga dengan makanan beragam. "Makan berbagai makanan dari semua kelompok makanan membuat makanan menarik dan sehat. Buah dan sayuran segar atau beku, semuanya membuat persiapan makan jadi mudah," kata Bragagnini.

Saran Bragagnini lainnya yakni menambahkan buah beri segar untuk sarapan di pagi hari, juga yogurt rendah lemak atau bebas lemak. Untuk siang hari, salah satu menu yang bisa dipilih yaitu salad kale berdaun hijau tua. Tumis bayam, brokoli, kol, serta kembang kol baik untuk makan malam.

Bragagnini menganjurkan pula untuk makan lebih banyak kacang-kacangan, seperti buncis, kacang polong dan lentil. Tambahkan kacang-kacangan ke telur dadar atau menyantap wortel bersama hidangan hummus bisa untuk menu makan maupun camilan sehat.

Memastikan biji-bijian utuh ada dalam menu juga amat penting. Misalnya, makan semangkuk oatmeal hangat dengan buah kering untuk sarapan, semangkuk barley// gandum utuh dengan ayam panggang untuk makan siang, dan roti gandum utuh saat makan malam.

Sambil merencanakan semua menu sehat, ada juga beberapa makanan yang sebaiknya dikurangi. Bragagnini menyarankan untuk mengganti daging merah dan produk daging olahan dengan hidangan laut seperti ikan tuna. Menu ayam masih bisa ditoleransi, asalkan tidak berlebihan dalam menyantapnya.

Jika menyantap makanan kemasan, cermati jumlah gula tambahan dan lemak jenuh dengan membaca informasi pada label produk. Berkonsultasi dengan ahli gizi atau ahli diet terdaftar juga dapat membantu mengembangkan rencana nutrisi dan aktivitas fisik yang memenuhi tujuan kesehatan.

Mengecek pedoman diet dari otoritas kesehatan pun akan berguna, sebab termuat saran tentang apa yang harus dimakan dan diminum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Pada akhirnya, pedoman yang dikembangkan oleh profesional dan pakar di bidang ilmu gizi itu akan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit.

Secara garis besar, cara peningkatan nutrisi baik adalah dengan merencanakan menu harian dengan menyantap beragam kelompok makanan. Batasi asupan daging merah dan olahan, gula tambahan, dan lemak jenuh, dikutip dari laman Health Day News, Ahad (19/2/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement