Sabtu 18 Feb 2023 05:34 WIB

Adab Bangun Tidur dalam Islam

Imam Al Ghazali menjelaskan tentang adab bangun tidur dalam Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Adab Bangun Tidur dalam Islam. Foto: Doa Saat Terbangun di Tengah-Tengah Tidur
Foto: republika
Adab Bangun Tidur dalam Islam. Foto: Doa Saat Terbangun di Tengah-Tengah Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengatur segala hal kehidupan mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Berikut tiga adab bangun tidur yang dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Permulaan Jalan Hidayah, Kitab Panduan Ibadah dan Muamalah.

Pertama, berusaha bangun sebelum terbit fajar.

Baca Juga

فَضْلٌ فِي آدَابِ الْإِسْتِيْقَاطِ مِنَ النَّوْمِ

فَإِذَا اسْتَيْقَظْتَ مِنَ النَّوْمِ، فَاجْتَهِدْ أَنْ تَسْتَيْقِظَ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ، وَلْيَكُنْ أَوَّلُ مَا يَجْرِي عَلَى قَلْبِكَ وَلِسَانِكَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى: فَقُلْ عِنْدَ ذَلِكَ

 

Jika telah waktunya bangun tidur maka bersegera bangun. Usahakan bangun sebelum terbit fajar.

Kedua, berzikir dan berdoa

Hendaklah yang pertama kali engkau bisikkan di hatimu dan engkau ucapkan di bibirmu dzikrullah. Lalu, bacalah doa ini:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْعَظَمَةُ وَالسُّلْطَانُ لِلَّهِ، وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإسلام، وَعَلَى كَلِمَةِ الإخلاص، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ: اللَّهُمَّ إِنَّا نسألك أن تَبْعَنَا في هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَنَعُوذُ بِكَ أَنْ تجترَحَ فِيهِ سُوءًا أَوْ نَجْرُهُ إِلَى مُسْلِمٍ، أَوْ يَجْرُهُ أَحَدٌ إِلَيْنَا: نسألك خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرَّ مَا فِيْهِ

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kelak akan kembali. kami masuk di waktu pagi. Kerajaan adalah milik Allah. Segala keagungan dan kemuliaan juga milik Allah. Segala kemegahan dan segala kekuasaan hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

Kami masuk di waktu pagi dalam keadaan fitrah Islam, di atas kalimat keikhlasan, di atas agama Nabi kami Muhammad SAW, dan di atas millah Nabi Ibrahim AS yang selalu bersikap lurus lagi berserah diri. Dan sekali-kali Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang yang musyrik.

Ya Allah, karena-Mu kami bertemu pagi hari, dan karena-Mu pula kami bertemu sore hari, karena-Mu kami hidup, karena-Mu kami mati, dan kepada-Mulah kami akan kembali.

Ya Allah, kami meminta kapada-Mu supaya engkau bangunkan kami pada hari ini untuk dapat melakukan segala kebaikan dan kami berlindung kepada-Mu dari melakukan kejahatan, atau pun mengajak saudara Muslim kepada keburukan. Kami memohon kepada-Mu akan kebaikan pada hari ini dan segala kebaikan yang ada di dalamnya, dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan segala keburukan yang ada di dalamnya."

(HR Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Dawud dari Hudzaifah dan dari Abu Dzar ra. HR Ibnu Sunni dari Abdullah bin Abu Aufa ra. HR Ibnu Sunni, Nasa'i, Darimi, dari Abdurrahman bin Abzara.

Ketiga, bersegera mengenakan pakaian jika sebelumnya tidak berpakaian

فَإِذَا لَبِسْتَ ثِيَابَكَ فَانُو بِهِ امْتِقَالَ أَوَامِرِ اللهِ تَعَالَى فِي سَتْرِ عَوْرَتِكَ، وَاحْذَرْ أَنْ يَكُونَ فَصَدُكَ مِنْ لِبَاسِكَ مُرَاءَاةَ الْخَلْقِ فَتَخْسَرُ

Setelah itu, apabila engkau mengenakan pakaianmu maka hendaklah niatmu melakukannya demi melaksanakan perintah Allah untuk menutup auratmu. Dan janganlah engkau berniat mengenakan pakaian itu untuk pamer kepada mahkluk, karena hal itu akan membuatmu mendapat kerugian. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement