REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Laba-laba merupakan salah satu binatang yang diabadikan dalam Alquran. Nama makhluk yang satu ini bahkan, dipilih untuk menjadi nama sebuah surat, yakni al-Ankabut (laba-laba).
Kata laba-laba, dalam surat al-Ankabut ada pada ayat ke-41. Ayat tersebut berbunyi:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah SWT adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui."
Prof Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah Volume 10 menjelaskan, ayat di atas menyamakan kaum musyrikin yang menjadi berhala-berhala sebagai pelindung dengan laba-laba yang membuat sarang sebagai pelindung. Sarangnya sangat lemah. Namanya saja rumah atau sarang.
Padahal, dia sama sekali tidak melindungi dari sengatan panas dan dingin.
Sedikit gerakan akan membuat sarang itu porak poranda. Sama dengan berhala yang namanya diberikan kaum musyrikin sebagai tuhan-tuhan. Padahal, mereka merupakan benda yang lemah.
Terlepas dari maknanya, secara sains, jaring laba-laba sebenarnya dianggap memiliki kekuatan dan daya elastis yang luar biasa.
Sejumlah ahli zoologi menilai bahwa benang laba-laba lebih tahan lama dan elastis dibandingkan fiber terkuat buatan manusia.
Namun, Allah SWT justru menyebut sarang atau jaring laba-laba adalah materi yang lemah dan rapuh.
Penulis kenamaan Mesir, Musthafa Mahmud menyatakan, benang laba-laba yang kuat berbeda setelah dia sudah membentuk jaring.
Ayat di atas menyatakan bahwa jaring atau sarang laba-laba merupakan selemah-lemahnya rumah meski dibuat dari benang yang kuat.
Faktanya, seperti dikatakan Prof Quraish Shihab, kita bisa dengan mudah menghancurkan sarang laba-laba dengan sekali sentuhan.
Karena itu, ayat tersebut merupakan perumpamaan yang dibuat Allah SWT untuk menggambarkan kondisi kaum musyrik.
Sebab mereka mengambil dan menyembah tuhan selain Allah SWT dan mengharapkan pertolongan dan kemurahan rezeki darinya.
Keadaan kaum musyrik, menurut Allah SWT, tak ubahnya seperti sarang atau rumah laba-laba yang lemah dan rapuh.
Oleh karena itu, bila mereka mengetahui dan menyadari keadaannya, tentu mereka tidak akan meminta pertolongan, selain kepada Allah SWT.
Baca juga: 7 Fakta Seputar Dajjal dan 6 Amalan yang Dianjurkan untuk Menghadapinya
Surah al-Ankabut ayat 41 merupakan sebuah perenungan yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang berilmu dan senantiasa bertawakal kepada-Nya. Walaupun di surat al-Ankabut ayat 41 rumah atau sarang laba-laba disebut sebagai materi yang rapuh dan lemah, Allah SWT justru memerintahkan seekor laba-laba untuk membuat sarang guna melindungi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dari kejaran kaum kafir.
Hal itu menandakan bahwa Allah SWT memiliki kuasa terhadap segala ciptaan-Nya. Yang lemah dan rapuh dapat Dia kuatkan, begitupun sebaliknya.
Sementara itu, bila dibanding dengan rambut manusia, helai laba-laba jauh lebih tipis. Dia ibarat tali dengan benang.
Profesor Emeritus Teknik Mesin asal Universitas Houston, Amerika Serikat, John Lienhard menjelaskan, diameter benang yang merangkai rumah laba-laba ternyata 30 lebih kecil.
Dengan segala kelemahannya itu, benang laba-laba bisa membantang hingga 140 kali dari panjangnya. Dia pun punya struktur material yang sangat kuat. Lienhard bahkan menyebut jaringnya memiliki kekuatan yang lebih dari material baja.