Selasa 20 Dec 2022 23:38 WIB

Perhatian Nabi Muhammad Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Tanda-tanda hari kiamat menjadi perhatian Nabi Muhammad.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Perhatian Nabi Muhammad Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat. Foto: Hari Kiamat (Ilustrasi)
Perhatian Nabi Muhammad Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat. Foto: Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sangat perhatian terhadap tanda-tanda hari kiamat. Hal ini tampak jelas dalam berbagai riwayat yang bersumber dari sunah-sunah beliau. Berikut ini adalah riwayat-riwayat yang menunjukkan betapa besarnya perhatian beliau dan para sahabatnya terhadap tanda-tanda hari kiamat.

Lalu bagaimana dengan kita umatnya sekarang?

Baca Juga

Jibril Alaihissalam mengingatkan umat Islam akan keharusan mengetahui tanda-tanda hari kiamat dan pentingnya menanyakan hal tersebut kepada nabi mereka.

Dari Umar Radhiallahu Anhu dia bertutur Pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW tiba-tiba muncullah seseorang yang berpakaian putih bersih berambut hitam legam, dan tidak tampak pada dirinya bekas-bekas melakukan perjalanan jauh.

"Di antara kami tidak ada satupun yang mengetahui jati dirinya,"ujar Umar.

Namun, yang jelas dia (Jibril) langsung duduk di hadapan Rasulullah SAW. Dia merapatkan kedua lututnya berhadapan dengan lutut Rasulullah, kemudian dia meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha Rasulullah SAW dan orang tersebut berkata.

"Wahai Muhammadku beritahukanlah kepadaku tentang Islam!" Maka beliau menjawab, Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiadalah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan menunaikan haji jika engkau mampu menunaikannya."

Maka berkatalah orang tersebut, "Engkau benar,"

Mendengar pertanya yang dibenarkan oleh orang tersebut, Umar radhiyallahu Anhu mengaku heran. Pada saat itu sahabat mulia ini merenung kenapa orang tersebut melakukan hal itu.

"Kami pun tertegun keheranan, padahal dia yang menanyakan hal tersebut, tetapi dia sendiri yang membenarkan jawabannya."

Kemudian orang yang dilihat umar dan sahabat lainnya bertanya lagi.

"Beritahukanlah kepadaku apakah iman itu? beliau menjawab," engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, RasulullahNy, hari akhir, serta iman kepada takdir yang baik dan yang buruk."

Laki-laki itu kembali menjawab.

"Engkau benar."

Kemudian laki-laki itu bertanya lagi.

"Beritahukanlah kepadaku apakah Ihsan itu?

Beliau menjawab engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya. Namun, jika engkau tidak dapat melihatnya maka ketahuilah sesungguhnya Dia melihatmu.

Kemudian, orang tersebut bertanya lagi aku beritahukanlah kepadaku tentang hari kiamat? beliau menjawab.

"Orang yang ditanya tentang hari kiamat ini tidak lebih tahu daripada yang bertanya."

Kemudian laki-laki tersebut bertanya. "Kalau begitu beritahukanlah tentang tanda-tandanya?" beliau menjawab.

"Budak wanita melahirkan tuannya sendiri dan apabila engkau melihat penggembala kambing yang bertelanjang kaki mulai berlomba-lomba membuat gedung pencakar langit."

Mendengar dialog Rasulullah dengan orang tersebut, Umar mengaku membuatnya bingung dan Umat pun ertegun beberapa saat.

"Setelah laki-laki itu pergi aku pun termenung untuk beberapa saat."

Beruntung Rasulullah segera memecahkan konsentrasi Umar yang sedang termenung. Dan Umar dipanggil Rasulullah.

"Rasulullah SAW bersabda kepadaku wahai Umar tahukah kamu siapakah yang bertanya tadi?" Aku menjawab hanya Allah dan RasulNya yang tahu."

Nabi kemudian bersabda ketahuilah, dia itu Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kepada kalian.

Dr Muhammad Ahmad Al-Mubayyad dalam bukunya "Ensiklopedi Akhir Zaman" menjelaskan tentang hadis di atas. Menurut dia hadis tersebut mengisyaratkan bahwa maksud dari turunnya Jibril adalah untuk mengajarkan kepada umat Islam perihal agama mereka.

Dalam redaksi hadis tersebut jelas sekali Jibril hanya menyinggung soal garis-garis besar agama Islam. Maka dari itu Jibril hanya menanyakan perkara Isla, iman, dan ihsan. Perkara ini merupakan aksioma dalam agama Islam.

"Intinya pertanyaan tersebut hanyalah bertujuan untuk menunjukkan bahwa merealisasikan ketiga hal tersebut dalam kehidupan merupakan tonggak utama agama Islam."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement