Selasa 20 Dec 2022 16:11 WIB

Kecuali Penumpang Umum, BST Solo Masih Gratis di 2023

Metode pembayarannya akan menggunakan tap atau QRIS.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah Bus Batik Solo Trans (BST) berkonvoi seusai peluncuran BST koridor 5 dan 6 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Sejumlah Bus Batik Solo Trans (BST) berkonvoi seusai peluncuran BST koridor 5 dan 6 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Per 31 Oktober lalu, subsidi Batik Solo Trans (BST) telah dicabut. Namun pada 2023, layanan transportasi BST masih akan gratis, namun bukan untuk penumpang umum.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad menjelaskan, layanan BST masih akan gratis di 2023 mendatang. Namun itu hanya untuk kategori pelajar, disabilitas dan lansia.

"Yang berbayar untuk umum, kalau yang pelajar, lansia, disabilitas akan gratis," kata Taufiq ketika dihubungi, Selasa (20/12/2022).

Dijelaskan bahwa BST sudah resmi berbayar per 1 Januari untuk pengguna umum. Sedangkan metode pembayarannya akan menggunakan tap atau QRIS.

"Nanti bayarnya Rp 3.700. Pembayarannya pakai tap atau pakai QRIS bisa. Sekarang sebenarnya sudah berbayar tapi yang bayar Pemkot Solo (dua bulan ini). Per 1 Januari penumpang wajib taping jadi kalau taping sudah mengurangi saldo e-moneynya. Kalau sekarang gak terkena biaya karena hanya sebagai (pengukuran) untuk jumlah penumpang," katanya.

Selain itu, terkait sistem pembayaran apabila pindah jalur BST, Taufiq menjelaskan memang sistem yang dari pusat. Oleh karena itu pihaknya sedang berusaha dan menunggu update sistem integrasi BST terbaru.

"Ya kalau dari pusat seperti itu karena memang sistemnya belum support kalau pindah tetap bayar dulu. Ya harapannya ke depan kami memohon ke pusat segera disiapkan sistemnya cuma karena ini kebijakan dari pusat karena sistemnya belum siap ya ini ganti rute ya berbayar dulu. Ya sama sama ikhtiar ayo mendorong ke pusat untuk segera disiapkan sistem integrasinya," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan BST memang sudah berbayar seperti kota-kota lainnya. Namun, dirinya mengatakan masih akan memantau jumlah penumpang terlebih dahulu apabila banyak keluhan atau masyarakat keberatan akan mencarikan solusi.

"Nanti ini biar berjalan dulu kita lihat respons warga dulu seperti apa, sekiranya nanti memberatkan atau memengaruhi loud faktornya dari BST nanti kami carikan solusi," katanya.

Gibran juga mengatakan untuk mengakomodasi masyarakat, pihaknya sudah menyubsidi BST sejak November hingga Desember 2022. Oleh karena itu, dirinya masih akan memantau trafik penumpang jika tidak digratiskan.

"La emang subsidinya dicabut kok, kan sudah kami subsidi dua bulan. Kami lihat nanti seperti apa loud factor-nya dulu," jelasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement