Jumat 30 Dec 2022 09:50 WIB

Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia

Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia - Suara Muhammadiyah
Khutbah Jumat: Ketidaktahuan Manusia - Suara Muhammadiyah

Oleh: Diko Ahmad Riza Primadi

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى :يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Segala puji kita panjatkan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam atas berbagai nikmat yang telah Ia anugerahkan pada kita semua. Allah juga masih memberikan kita nikmat sehat dan umur yang semoga senantiasa memberikan keberkahan. Dan lebih dari itu, kita masih bisa merasakan nikmat iman dan Islam. Yang dengan nikmat ini mudah-mudahan Allah mengampuni segala kesalahan kita semua. Dan tak lupa, shalawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, serta manusia yang menyertai langkahnya hingga hari kiamat.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dunia masih terlalu cepat untuk disimpulkan. Bahkan jika kita tunggu seribu tahun lagi, saya tidak yakin manusia dapat memberikan gambaran yang utuh dan sempurna tentang dunia yang kita huni saat ini. Meski banyak kemajuan telah ditorehkan manusia dalam berbagai penelitian dan pengembangan teknologi, namun manusia lupa akan keterbatasan dirinya sendiri. Sehingga membuat manusia merasa angkuh dan beranggapan bahwa dunia dapat ditaklukkan hanya dengan kecerdasannya. Hal ini kemudian berimplikasi kepada sikap dan tingkah laku manusia yang semena-mena terhadap alam dan lingkungan.

Fenomena ini bukan tanpa alasan, keberhasilan menakjubkan fisika dan cabang ilmu pengetahuan lain di abad ke-20 mungkin seolah menyatakan bahwa kita hanya perlu merapikan bagian-bagian yang kusut, memperbaiki pengukuran dalam percobaan, serta memberi sentuhan akhir bagi teori-teori matematis yang telah ditemukan. Temuan ini menyiratkan bahwa sebagian besar hal yang ingin diketahui telah diketahui dan kita hanya tinggal berleha-leha.

Hal ini tentu tak lepas dari kesuksesan manusia modern melakukan lompatan di bidang sains seperti fisika, matematika, kimia, biologi dan lain sebagainya. Seperti telah ditemukannya berbagai macam teknologi dan aplikasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Dengan segala kemudahan yang tersaji akibat dari berbagai penemuan dan pengembangan yang pesat dalam hal ilmu pengetahuan, timbul pertanyaan apakah seluruh misteri di alam raya sudah tersibak seluruhnya?

Nyatanya tidak demikian. Jim Al-Khalili, ahli fisika kuantum dan salah seorang komunikator sains tersohor di Britania. Ia mengatakan, kita berada semakin jauh dari ujung fisika daripada yang kita kira 30 tahun lalu. Kita sedang membicarakan Model Standar untuk menjelaskan semua bangun dasar zat dan energi, tapi kita kini cukup yakin bahwa segala hal yang sudah kita temukan ternyata hanya 5% dari keseluruhan alam semesta. Yang 95% dikenal sebagai zat gelap dan energi gelap, dan masih misterius.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Semakin jauh kita melangkah, maka yang semakin tampak adalah ketidaktahuan kita. Tepat jika dikatakan bahwa kita senantiasa menyadari betapa banyaknya hal yang belum kita ketahui. Seberapa pun banyak hal yang telah kita ketahui di dunia ini, tetap saja yang tidak kita ketahui jauh lebih banyak dan pengetahuan Allah melingkupi segala sesuatu. Sebagaimana Allah telah memperingatkan hal ini dalam QS. Luqman (27):

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan seluruh lautan menjadi tintanya, dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam QS. Al-Hasyr ayat 22 Allah Swt pun mempertegas eksistensi-Nya akan pengetahuan-Nya yang mencakup segala sesuatu:

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Artinya: Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Melalui berbagai teori serta teknologi mutakhir yang ditemukan manusia, seolah menampar dan sekaligus menyadarkan kita akan semakin kerdilnya manusia dihadapan realitas yang terjadi di alam semesta. Pengetahuan manusia seakan dibuat tidak berdaya oleh ciptaan Tuhan yang melingkupi segala hal. Lewat penemuan seperti mikroskop elektron, kini manusia mampu menjelajahi rentang skala terkecil yang sangat mengagumkan. Kita bisa melihat atom, selebar sepersepuluh dari sepersejuta dari satu milimeter. Dengan menggunakan teleskop raksasa, manusia mampu menyaksikan jarak terjauh di alam semesta yang berjarak hingga 46,5 miliar tahun cahaya.

Dengan ditemukannya sebagian kecil dari misteri alam semesta yang sebelumnya tak diketahui manusia, tidak sepatutnya membuat kita sombong dan berhenti untuk belajar. Justru sebaliknya, harus membuat kita semakin bersyukur atas kebesaran-Nya dan kemudian mengakui bahwa kemampuan manusia sangatlah terbatas. Mengakui segala kelemahan diri bahwa manusia bukan siapa-siapa di alam raya yang begitu luas ini.

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur (QS. Al-Furqan: 62).

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ .اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيمَاناً لاَ يَرْتَدُّ وَنَعِيماً لاَ يَنْفَدُ وَمُرَافَقَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم- فِى أَعَلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ .رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا .رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن .وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UAD

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement