Kamis 08 Dec 2022 04:10 WIB

Tanda-Tanda Orang yang Mendustakan Hari Kiamat dalam Surat Al-Maun 

Surat Al-Maun mengisyaratkan tanda-tanda orang yang mendustakan agama

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran (ilustrasi). Surat Al-Maun mengisyaratkan tanda-tanda orang yang mendustakan agama
Foto:

Selain dari itu, Habib Mujtaba mengatakan, sifat orang yang tak meyakini hari kiamat sebagaimana pada surat al-Maun ayat 3 adalah tak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin.

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ “Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”  

Maksudnya, orang yang tak meyakini hari kiamat memiliki sifat pelit yang akut, sehingga ia tak mau sedikit pun hartanya diberikan kepada orang miskin. 

Bahkan, dia juga menghalang-halangi orang lain yang hendak berbuat baik kepada orang-orang miskin.

Habib Mujtaba mengatakan, dalam hati orang-orang yang tak meyakini hari kiamat penuh dengan kebencian pada orang-orang dermawan. 

"Dia gelisah pada orang yang memberi. Dia nggak kasih makan yatim dan orang miskin, dan dia nggak memberi semangat orang untuk kasih makan yatim dan orang miskin. Bahkan, dia mematahkan semangat orang-orang yang mau sedekah," katanya. 

Dua hal tersebut, menurut Habib Mujtaba, adalah sifat utama yang ada pada orang-orang kafir yang tak memercayai akan datangnya hari kiamat. 

Maka dapat dipahami kebalikan dari dua sifat utama yang ada pada orang-orang kafir, bagi orangorang yang mempercayai Allah dan rasul- Nya serta mempercayai datangnya hari kiamat pasti memiliki sifat menyayangi anak yatim. 

Orang yang beriman akan memperhatikan setiap kebutuhan anak yatim dan tidak menyakitinya secara fisik maupun batin.

Selain itu, orang yang beriman kepada hari kiamat pasti akan senang untuk berderma.

Dia akan dengan ikhlas memperhatikan dan membantu orang-orang miskin. Dia pun gemar mengajak orang lainnya untuk sama-sama menjadi orang yang dermawan.

Maka dari itu, Habib Mujtaba mengatakan, orang-orang yang mengasuh anak yatim ataupun peduli terhadap orang-orang miskin adalah orang-orang yang beruntung.

 

Sebab, Rasulullah SAW pun sangat dekat dengan anak yatim dan orang-orang miskin. Kelak orang-orang yang memuliakan anak yatim dan orang miskin akan bersama Rasulullah SAW di surga.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement