REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bencana alam berupa gempa bumi bisa menyerang kapan dan dimana saja, teranyar adalah yang terjadi di Cianjur. Pos Komando (posko) Penanganan Darurat Bencana Gempa Cianjur mencatat korban meninggal sebanyak 328 jiwa dan 12 lainnya yang masih dinyatakan hilang dan masuk Daftar Pencarian (DP).
Hal ini tentu menyisakan luka dan duka yang mendalam bagi para korban gempa, khususnya keluarga yang ditinggalkan.
Namun terlepas dari kesedihan itu, Allah SWT telah menyiapkan ganjaran yang setimpal bagi orang-orang yang meninggal karena gempa bumi.
Yaitu meninggal dalam status syahid akhirat. Tidak ada ganjaran terbesar yang menjadi impian seorang Muslim kecuali meninggal dalam keadaan syahid.
Hal ini berdasarkan beberapa hadits Nabi SAW terkait kriteria orang yang mati syahid, salah satunya orang yang meninggal tertimpa reruntuhan gempa. Di antaranya:
1. Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah ra. berikut:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR Bukhari no 2617 dan Muslim no 3538)
2. Hadits riwayat Abu Daud dari sahabat Jabir bin ‘Atik ra. :
الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ وَالَّذِى يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ,
“Mati syahid selain terbunuh di jalan Allah ada tujuh, yaitu: orang yang meninggal karena terkena wabah adalah syahid, orang yang meninggal karena tenggelam adalah syahid, orang yang punya luka pada lambung lalu meninggal adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit perut adalah syahid, orang yang meninggal karena kebakaran adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya) adalah syahid.” (HR Abu Daud no 2704)
3. Hadits riwayat an-Nasa’i dari sahabat Abdullah bin Jabr, bahwa Rasulullah SAW bersabda : وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ إِلَّا مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ شُهَدَاءَكُمْ إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ وَالْحَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْمَغْمُومُ يَعْنِي الْهَدِمَ شَهَادَةٌ وَالْمَجْنُونُ شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ
“Tidaklah kalian menganggap syahid kecuali orang yang terbunuh di jalan Allah. Sungguh orang-orang yang syahid jika demikian hanya sedikit. Padahal terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid, terbakar adalah syahid, tenggelam adalah syahid, orang yang tertimpa reruntuhan adalah syahid, orang yang mati karena gila adalah syahid, wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR An-Nasa’i no 3143).
Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam karyanya al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menyebutkan bahwa syuhada (bentuk jamak dari syahid) dalam Islam itu terbagi menjadi tiga macam: Syahid dunia dan akhirat, syahid dunia, dan syahid akhirat. (Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, juz 2, hal. 1588)
Di antara yang mendapat status syahid akhirat adalah orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan gempa bumi. Adapun maksud dari syahid akhirat adalah mereka di dunia tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana orang biasa meninggal, namun di akhirat mereka mendapatkan pahala syahid.
Demikian 3 hadits Nabi SAW tentang ganjaran orang meninggal akibat tertimpa gempa bumi, yakni meninggal dalam status syahid akhirat.
Sumber: mui