Kamis 17 Nov 2022 17:16 WIB

Mengapa Ekonomi Islam Jauhkan Penumpukan Kekayaan pada Segelintir Orang?

Sistem ekonomi Islam mengharuskan persebaran kekayaan ke seluruh masyarakat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Mengapa Ekonomi Islam Jauhkan Penumpukan Kekayaan pada Segelintir Orang?
Foto:

Allah SWT berfirman, "Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS Al-Maidah ayat 120)

Segala kerajaan langit dan bumi beserta isinya hanyalah kepunyaan Allah. Makhluk yang berakal maupun yang tidak berakal, benda-benda mati ataupun makhluk bernyawa, semuanya tunduk dan taklik kepada Allah SWT.

Asy-Sya'rawi dalam tafsirnya menyampaikan, Allah SWT menguasai dan memiliki bumi dan langit. Langit dan bumi merupakan elemen (anasir) dari segala yang ada, yang terdiri dari matahari, bulan, bintang, udara, langit, awan, air, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.

Sedangkan bumi adalah bagian bawah yang manusia lihat yang terdiri dari flora, fauna dan manusia. Langit adalah bagian atas yang terdiri dari awan, langit, matahari, bulan dan angkasa luas. Semuanya ini di bawah kekuasaan dan milik Allah SWT.

Dengan demikian, manusia sejatinya bukan hakekat pemilik dari seluruh isi alam dan jagat raya ini. Manusia hanya diberi mandat sebagai hak pakai atau hak memanfaatkan sehingga bukan untuk memilikinya.

 

Sekalipun seseorang bisa memilikinya, tetap ada ajal yang sewaktu-waktu menjemputnya. Karena itu, kepemilikan tersebut sebetulnya terbatas pada usia di dunia. Setelah meninggal, semua harta tidak dibawa, dan menjadi milik ahli warisnya.

photo
Infografis Tiga Hal yang Mendatangkan Rezeki. Ilustrasi harta - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement