Mengakui dosa yang dikerjakan, juga nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya saat berdoa. Tidak berdoa untuk suatu keburukan atas keluarga, harta, anak, dan jiwa.
Berdoa kepada Allah sambil ber-tawasul dengan tawasul yang disyariatkan. Seperti, berdoa dengan menyebut nama Allah Yang Agung, jika Allah dimintai dengan nama itu, pasti Dia mengabulkan permintaan tersebut. Berdoa seperti doa Nabi Yunus. Berdoa kepada Allah dengan menyebut Asmaul Husna. Berdoa dengan menyebut amal-amal shalih yang telah dikerjakan oleh orang yang berdoa.
Adab-adab dalam berdoa selanjutnya adalah memohon kepada Allah terlebih dahulu untuk diri sendiri, kemudian untuk orang lain. Kecuali jika sang pendoa ini menjadi imam.
Tidak mempersulit diri saat berdoa dengan mengucapkan kata-kata yang bersajak dan indah. Berusaha menangis saat berdoa karena takut kepada Allah SWT. Menampakkan kerendahan, kehinaan, kebutuhan yang sangat, kekhusyuan, dan ketaatan kepada-Nya. Ditambah dengan pengaduan kepada Dzat Yang Maha Perkasa atas segala kesusahan, kesempitan, malapetaka, dan bencana yang menimpanya.
Bertaubat kepada Allah dan mengembalikan hak orang. Tidak berlebihan dan melampaui batas dalam berdoa. Memohon kepada Allah SWT atas setiap hal yang kita butuhkan, besar ataupun kecil. Jangan membatalkan doa karena mempertimbangkan besar atau kecilnya suatu permohonan.
Tidak lupa berdoa untuk kebaikan kedua orang tua dan semua kaum mukminin, saat berdoa untuk kebaikan diri sendiri. Tidak terburu-buru untuk dikabulkannya doa. Memilih doa-doa yang yang isinya mencakup banyak hal. Berdoa dengan terus-menerus tanpa merasa jenuh ataupun bosan. Tidak mendongakkan kepala ke langit saat berdoa dalam shalat.
Berdoa, hanya memohon kepada Allah SWT saja. Adanya keinginan kuat, kemauan keras, dan kesungguhan dalam berdoa.