Jumat 02 Sep 2022 05:45 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Menyelami Makna Sabar

Allah meminta orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai pegangan.

Warga menjaring ikan di aliran Sungai Citarum di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (31/8/2022). Naskah Khutbah Jumat: Menyelami Makna Sabar
Foto:

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dalam deretan Asmaul Husna, As-Shabur (Yang Maha Penyabar) adalah salah satu nama dari asma-Nya. Menurut Imam al-Ghazali, nama Tuhan ini mengandung pengertian bahwa Allah tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku dosa. Kesabaran-Nya terhadap para pelaku perbuatan dosa dengan tujuan memberikan waktu agar insyaf, dan kembali menemukan jalan yang diridhai Tuhan.

Dengan kata lain, sabar merupakan sifat Allah subhanahu wa ta’ala. Sabar mencerminkan sifat ke-Ilahi-an yang sangat mulia. Bahkan dalam tingkatan tindakan keimanan sabar menempati posisi paling tinggi, tentunya dengan pahala yang tak terhingga. Seperti yang tercantum dalam surat az-Zumar [39] :10.

…. ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

Sabar selalu diidentikkan dengan musibah. Artinya sabar seolah hanya ada ketika manusia dihadapkan dengan musibah. Padahal tidak begitu adanya. Karena sesungguhnya bersabar jauh lebih berat ketika diterapkan dalam kondisi kehidupan yang normal dan bahagia.

Memang berat seorang yang hidup miskin untuk bersabar dengan kondisi yang dialaminya dan tetap ingat dan berterima kasih dengan rahmat-Nya. Akan tetapi lebih berat lagi ketika seorang yang berkedudukan, seorang pejabat, harus bersabar tetap berada dalam jalan yang diridhai-Nya, sedangkan disekelilingnya bergelimangan harta dan kekuasaan yang tak putus-putusnya mengajak menuju kebejatan dan kedurjanaan.

Bersabar memang pahit awalnya, akan tetapi manis akhirnya. Allah swt memerintahkan sabar dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Begitu mulianya sebuah kesabaran sehingga Allah swt mengimbau kepada orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai pegangan, sebagai penolong seperti yang dituntunkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah [2]:153.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement