Kamis 28 Jul 2022 18:45 WIB

Polisi Periksa Telepon Genggam Kopda Muslimin

Kopda Muslimin sempat dinyatakan Buron sebelum akhirnya ditemukan meninggal.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Proses evakuasi jenazah Kopda Muslimin usai ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Desa Trompo, Kecamatan/ Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7).
Foto: Istimewa
Proses evakuasi jenazah Kopda Muslimin usai ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Desa Trompo, Kecamatan/ Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyebab meninggalnya Kopda Muslimin masih terus diselidiki. Sebelumnya oknum anggota TNI AD ini memang menjadi buruan tim gabungan Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro.

Namun sosok yang diduga menjadi otak pelaku percobaan pembunuhan terhadap Rina Wulandari --yang tak lain merupakan istrinya sendiri-- ini didapati meninggal dunia di rumah orang tuanya, di Kabupaten Kendal, Kamis (28/7) pagi.

Baca Juga

Sebelumnya ia dinyatakan buron selama 10 hari oleh tim gabungan TNI/ Polri --yang menangani kasus dugaan percobaan pembunuhan terhadap keluarga Persit Kartika Candra Kirana (KCK)-- ini.

Dugaan yang bersangkutan sebagai otak dari percobaan pembunuhan ini diungkapkan oleh para pelaku penembakan yang sebelumnya telah diamankan oleh tim gabungan Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, setelah dilakukan olah TKP jenazah Kopda Muslimin langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi.

Autopsi dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai penyebab kematiannya. Jenazahnya tiba di RS Bhayangkara Semarang sekitar pukul 11.46 WIB dan langsung dibawa ke ruang autopsi, dengan pengawalan ketat oleh personel kepolisian serta TNI.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan Kopda Muslimin didapati telah meninggal di rumah orang tuanya pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB di Desa Trompo, Kecamatan/ Kabupaten Kendal.

Olah TKP yang dilakukan tim gabungan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Polri dan TNI, seperti Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djuhandani;  Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar; Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam dan Dandim 0733/ BS Kota Semarang, Letkol Inf Honi Havana.

“Tim INAFIS Polda Jawa Tengah dan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro  sedang menyelidiki meninggalnya Kopda M. Di TKP tim gabungan mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti bekas muntahan dan alat komunikasi yang bersangkutan," tegas kapolda.

Hasil sementara menunjukkan bahwa Kopda Muslimin meninggal karena racun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement