REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran mengingatkan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin terhadap kisah kesabaran Nabi Ismail, Idris dan Zulkifli. Kesabaran dan kesalehan tiga Nabi ini menjadi contoh. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya Ayat 85 dan tafsirnya.
وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ
(Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar. (QS Al-Anbiya: 85)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah memperingatkan Rasulullah SAW dan kaum Muslimin dengan kisah Nabi Ismail, Idris dan Zulkifli, yang kesemuanya adalah orang-orang yang sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa diri mereka masing-masing.
Berkat kesabaran dan kesalehan mereka maka Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka. Nabi Ismail Alaihissalam, putra Nabi Ibrahim dari istrinya Siti Hajar, telah terbukti kesabarannya ketika ia hendak disembelih ayahnya sebagai korban atas perintah Allah.
Nabi Ismail juga sabar dan ulet untuk hidup di daerah tandus dan gersang. Setelah ayahnya menempatkan dia bersama ibunya di Makah, di tengah-tengah jazirah Arab yang gersang.
Kemudian, Nabi Ismail dengan sabar pula menunaikan tugasnya yang berat membangun Ka'bah dan Baitullah bersama ayahnya. Maka, Allah memberikan penghormatan dan kemulian yang tinggi kepada Nabi Ismail, yaitu dengan diangkatnya salah seorang keturunannya menjadi Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.