Senin 11 Jul 2022 21:32 WIB

Keuntungan Baca Alquran: Tidak Mengerti Maknanya Pun Tetap Diganjar Pahala 

Membaca Alquran mempunyai sejumlah keutamaan di dunia dan akhirat

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi membaca Alquran. Membaca Alquran mempunyai sejumlah keutamaan di dunia dan akhirat
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi membaca Alquran. Membaca Alquran mempunyai sejumlah keutamaan di dunia dan akhirat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Salah satu karya yang cukup unik dari ulama Abad Pertengahan adalah Kasidah Munfarijah. Kasidah ini merupakan gubahan seorang sufi bernama ibn Nahwi yang wafat pada 1119 Masehi. 

Kasidah ini merupakan karya sastra Arab yang fenomenal, begitu lembut, kaya mutu, dan sarat kreativitas. Di dalamnya tersebar mutu manikam dan petuah bijak lestari.

Baca Juga

Di Indonesia, kitab ini pun populer di sejumlah pesantren. Kasidah ini merupakan salah satu amalan rutin yang sering dibacakan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo Situbondo. Santri Sukorejo biasanya melantunkan kasidah ini setiap bakda Subuh dan santri kerap menyebutnya “Istaddiyan”.

Oleh salah satu santri Sukorejo, Abd Wahid, karya ini lalu diterjemahkan dengan judul Selama Datang “Gundah!: Anotasi Kasidah Munfarijah”.  

Banyak ajaran lainnya yang tertuang dalam buku ini. Dengan membaca buku ini, para pembaca akan mengetahui cara hidup seorang Muslim yang sebenarnyakarena, bait kasidah Munfarijah dalam buku ini juga berisi tentang cara membaca Alquran, yang  notabene merupakan kitab suci umat Islam.

“Bacalah Alquran dengan sura lirih. Renungi maknanya dengan hati sedih. Sholat malam adalah adalah pesan sufistik dari salah satu bait dalam Kasidah Munfarijah.

Dalam bab tentang Alquran dan Sholat Malam ini, Wahid menjelaskan bahwa Alquran adalah mukjizat yang abadi dan dapat dinikmati semua generasi umat Nabi Muhammad SAW. Ketika membaca Alquran, meskipun jalan membaca Alquran. Lalui dan telusuri jalan itu dengan pemahaman,” begitulah tidak mengerti maksudnya tetap dinilai sebagai suatu ibadah.

Sementara, yang konsisten dan mahir membacanya akan dikumpulkan dengan para rasul, bahkan yang kagok membacanya akan memperoleh dua pahala, yaitu pahal membaca Alquran dan pahala karena telah mau bersusah payah membacanya.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Abi Nu’aim dalam kitab “al-Musnad al-Mustakhraj ala Sahih Muslim” yang berbunyi: 

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ يَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ اثْنَانِ

 “Yang mahir dalam Alquran (dikumpulkan) bersama para utusan mulia yang berbakti. Yang gagap dalam membacanya dan amat kesulitan, dia mendapat dua pahala.”     

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement