REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan sebuah perumpamaan kehidupan di dunia yang mengandung makna bahwa semua yang ada di atas bumi melewati proses lahir, tumbuh, kembang, layu, dan lenyap. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Kahf Ayat 45 dan tafsirnya.
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, yaitu ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering kerontang yang diterbangkan oleh angin. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al-Kahf: 45)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah SWT mengumpamakan suasana kehidupan dalam dunia ini beserta segala keindahan dan kemegahannya, yang kemudian secara berangsur-angsur akan lenyap. Seperti keadaan air hujan yang diturunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan yang menghijau, berbunga, dan berbuah. Kehijauan itu secara berangsur-angsur berubah menjadi kuning kering, dan akhirnya lenyap dihembus angin.
Semua yang ada di atas bumi ini tentu menempuh suatu proses perubahan dari lahir, tumbuh, kembang, layu, dan lenyap. Oleh karena itu, manusia yang menjadi penghuni bumi ini jangan tertipu oleh kemegahan dunia.
Mereka yang mempunyai kekayaan yang besar janganlah membangga-banggakan hartanya dan jangan pula merendahkan orang lain yang tak punya harta benda. Sesungguhnya harta benda itu, cepat atau lambat, akan lenyap.
Allah Yang Maha Sempurna dan Maha Mulia yang menciptakan segala benda dan memeliharanya, menumbuhkan, melenyapkan, lalu mengembalikan lagi ke bumi. Dialah Yang Maha Kuasa dan menetapkan hukum-hukum perubahan itu.
Dalam Alquran, banyak ayat-ayatnya yang mengumpamakan kehidupan duniawi ini dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, antara lain firman Allah SWT ini.
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS Al-Hadid: 20)