Kamis 23 Jun 2022 19:58 WIB

 Tujuh Alasan Hati Tertutup Alquran

Di antara amal ibadah yang terbaik adalah menyibukkan diri dengan Alqur'an

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Alquran dan terjemahannya dalam berbagai bahasa di Masjidil Haram, Arab Saudi. Ilustrasi Alquran.
Foto:

Kelima, Keasyikan dengan bacaan saja, Seringkali seorang mukmin sibuk dengan bacaan Al qur'an tanpa memperhatikan pemahaman makna yang sebenarnya. 

Kecintaan seorang mukmin untuk membaca Al qur'an tidak boleh menyebabkan ditinggalkannya perenungan terhadap makna dan pelajarannya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk menyelesaikan pembacaan seluruh Alquran dalam waktu kurang dari tiga hari, itu mencegah seseorang dari merenungkan ayat-ayatnya.

Keenam, kecintaan yang berlebihan terhadap kehidupan duniawi. Kita semua, mencintai anak-anak kita, kekayaan, perhiasan, serta kenikmatan hidup duniawi. Namun, cinta ini harus moderat dan seimbang, dan tidak boleh bersaing dengan cinta untuk Al-Qur'an dan spiritualitas. Dalam Al Imran ayat 14 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik. 

Ketujuh, membaca Al qur'an saat lalai. Di antara tanda-tanda bahwa seorang mukmin tidak mendapat manfaat dari bacaan Al qur'an adalah membacanya dengan hati yang lalai. Demikian pula, shalat yang dilakukan oleh orang yang lalai dan orang yang lalai tidak akan diterima. Dalam Al Araf ayat 204, 

 

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement