Kamis 23 Jun 2022 15:53 WIB

Memahami Tasbihnya Semua Benda kepada Allah SWT

Tidak ada satu makhluk pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Pemandangan meteor jatuh ke Bumi (ilustrasi).
Foto:

Keberhasilan orang melepaskan diri dari gaya tarik bumi bukan berarti bahwa ia tidak tunduk pada hukum Allah, melainkan ia dapat melepaskan dirinya lantaran tunduk pada hukum alam yang lain. Hal ini menunjukkan betapa luas kekuasaan Allah yang menciptakan hukum-hukum alam.Itupun baru hukum-hukum alam yang telah diketahui manusia, belum lagi hukum-hukum alam yang lain yang masih belum diketahui manusia. Khusus bagi manusia, makhluk yang berakal, karena terdiri dari jasmani dan rohani, maka jasmaninya tunduk kepada hukum-hukum alam tersebut, baik dikehendaki atau tidak.

Sedangkan rohaninya dituntut mengikuti bimbingan Allah yang disampaikan melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Para ulama ahli ilmu kalam mengatakan bahwa Allah, Pencipta alam, adalah wajibul wujud (wajib ada-Nya), sedang makhluk-makhluk disebut mumkinat al-wujud (yang mungkin adanya).

Al-Mumkinat ini dibagi menjadi berakal dan yang tidak berakal. Makhluk yang berakal mengakui keesaan Allah karena mereka dapat memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit, di bumi, dan pada semua benda-benda yang ada pada keduanya.

Oleh karena itu, bibir manusia yang beriman selalu bertasbih memuji Allah. Sedang makhluk yang tidak berakal tunduk kepada hukum kauniyyah (yaitu hukum-hukum alam yang diciptakan Allah yang berlaku terhadap benda-benda alam itu). Mereka bertasbih memuji Allah dengan berperilaku sesuai dengan keadaan yang ditakdirkan bagi mereka masing-masing.

Allah lalu menjelaskan bahwa kaum musyrikin Makah tidak mengetahui bahwa benda-benda alam dan semua makhluk yang ada bertasbih memuji-Nya, karena mereka tidak mau mengakui keesaan Allah. Bahkan, mereka mengadakan tuhan-tuhan yang lain yang dipersekutukan dengan Allah.

Kaum musyrikin tidak mau melihat dan memikirkan ketundukan alam semesta dan segala benda-benda serta makhluk di bumi kepada hukum-hukum alam itu, sebagai pencerminan tasbih mereka memuji Allah SWT.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement