Jama’ah Jum’at rahimakumullah
Menurut akal fitrah, bahwa nuansa kejahiliyahan ini bisa diatasi dengan berpegang kepada keyakinan, serta akhlak yang baik, yang mapan. Sedang akhlak yang baik itu bisa dimiliki seseorang manakala pemikiran serta polah tingkah kehidupannya selalu berpedoman kepada Al-Qur’an serta sunnah Rasul yang shahih. Sebab banyak ditengarai, apabila mengambil sarana di luar Al-Qur’an serta di luar sunnah Rasul saw, tidak jarang akan menjadikan akhlak eror dan iman selalu goyah.
Lalu bagaimana untuk meraih kemurnian akidah serta mengamalkan akhlak yang baik di tengah masyarakat sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan hidup di negeri akhirat? Baiklah dalam format ini Khatib petikan sebuah firman Allah SwT dalam Al-Qur’an yang barangkali bisa digunakan sebagai rujukan, sebagaimana ditegaskan-Nya:
Katakanlah: “Sesungguhnya aku (Muhammad) ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku; Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa,” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Q.s. Al-Kahfi [18]: 110).
Apabila kita kaji maka ayat di atas memberikan petunjuk kepada manusia bahwa Tuhan yang disembah itu hanyalah Allah SwT. Di samping itu kepada siapa saja yang ingin berjumpa dengan Allah SwT, agar mengerjakan amal-amal shalih, serta manusia dilarang untuk mempersekutukan seorang-pun dengan Allah SwT.