Berikut delapan penyebab kufur nikmat berdasarkan hadis Nabi Saw:
Dunia sebagai tujuan hidup, bukan akhirat
Manusia yang tujuan hidupnya dunia semata, Allah akan menjadikannya fakir selama-lamanya, tidak akan pernah merasa puas dan selalu merasa kurang.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ صَبِيحٍ عَنْ يَزِيدَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ. (رواه الترمذي)
“Telah menceritakan kepada kami (haddatsana) Hanad, haddatsana Waqi’ dari Rubai’ bin Shabih dari Yazid dari Anas, bersabda Rasulullah Saw.: Siapa yang ambisi terbesarnya adalah dunia, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya, Allah jadikan kefaqiran di depan matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali sesuai apa yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang ambisi terbesarnya adalah akhirat, Allah akan memudahkan urusannya, Allah jadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dimana ia tidak menyangkanya” (HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini diriwayatkan dalam Sunan at-Tirmidzi, no. 2465; Ibnu Majah dalam Sunan-nya bab Zuhud, no. 4105, dan dinilai shahih oleh Nashiruddin Al-Albani. Seseorang yang terlalu cinta dunia, menurut Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan, akan mendapatkan tiga kegalauan yang terus menerus dirasakanya sepanjang hidup:
مُحِبُّ الدُنْيَا لَا يَنْفَكَ مِنْ ثَلاَثِ : هُمْ لَازِمُ وَ تَعبُ دَائِمُ وَ حَسْرَة لَا تَنْقَضَي
“Pecinta dunia tidak lepas dari tiga hal: kegalauan dan keletihan terus-menerus serta kekecewaan yang tiada akhir”