Ahad 29 May 2022 15:26 WIB

Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Kurangi Risiko Penyakit Jantung pada Masa Senja

Kunci agar terhindar dari penyakit jantung, adalah Perilaku Hidup Sehat CERDIK.

Ilustrasi. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung di masa senja.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung di masa senja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung di masa senja. Ia mengatakan, kunci agar terhindar dari penyakit jantung, adalah Perilaku Hidup Sehat CERDIK.

“Yaitu, Cek kesehatan teratur, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kendalikan Stres," kata Badai di konferensi pers daring, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Badai menjelaskan, seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi tubuh juga mengalami penurunan termasuk organ jantung dan pembuluh darahnya. Penyakit jantung merupakan ancaman dunia dan merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan, lebih dari 8,9 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa populasi orang di atas 65 tahun yang mempunyai sakit jantung sebesar 4.6 persen.

 

Kemudahan dari teknologi yang membuat orang kurang aktif bepergian karena semua bisa dipesan lewat ponsel patut diwaspadai. Badai berpesan agar setiap orang tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setiap hari demi menjaga kesehatan dan tetap bugar meski sudah menua kelak.

Kendati demikian, olahraga juga harus dilakukan secara bijak sesuai dengan batasan tubuh. Ia menyarankan untuk menghindari olahraga berat tanpa ada persiapan. 

Jika tubuh sudah terbiasa dengan latihan dengan intensitas ringan dan berlanjut ke intensitas sedang maka olahraga intensitas berat boleh dilakukan. Saat berolahraga dengan intensitas ringan, seseorang bisa bernyanyi tanpa kesulitan. 

Sementara itu, ketika berolahraga dengan intensitas sedang, seseorang masih bisa bercakap-cakap. Sebaiknya, periksakan dulu kondisi kesehatan ke dokter untuk mengetahui olahraga yang sebaiknya dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement