Ahad 17 Apr 2022 22:00 WIB

Fondasi Kabah Sudah Ada Sejak Sebelum Nabi Ibrahim AS, Ini Kata Arkeolog

Kabah sudah mengalami beberapa kali renovasi sejak awal dibangun

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kabah di Masjidil Haram Makkah. Kabah sudah mengalami beberapa kali renovasi sejak awal dibangun
Foto:

Menurut catatannya, pembangunan atau renovasi Kabah dilakukan sebanyak 12 kali. Di antaranya oleh para malaikat, Nabi Adam, Syits anak Nabi Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Al-'Amaliqah, Jurhum, Qushai ibn Qilab, Kaum Quraisy (18 Sebelum Hijriyah), Abdullah ibn Zubair (65 Hijriyah), Hujaj ibn Yusuf (74 Hijriyah), Sultan Murad al-Utsmani (1040 Hijriyah), dan Raja Fahd ibn Abdul Aziz (1417 Hijriyah) 

Dia menerangkan, pembangunan pertama dilakukan oleh para malaikat, era ini tidak bisa ditelusuri para peneliti. Kedua, pembangunan dilakukan Nabi Adam. Secara teori masuk akal Nabi Adam membangun Kabah meski sulit dicari buktinya oleh para peneliti. 

"Nabi Adam diturunkan dari surga, sebenarnya periodenya muda, karena Nabi Adam diturunkan ke bumi tidak bareng dengan manusia purba," ujar Prof Ali. 

Dalam penjelasan arkeolog ini, Nabi Adam diturunkan ke bumi ketika manusia sudah mengenal budaya bercocok tanam dan sudah mengenal budaya membangun-bangunan dengan batu-batu besar. Jadi mungkin sekali Nabi Adam dan anaknya Syits membuat permulaan Kabah. 

Prof Ali mengungkapkan, memang di era Nabi Adam penjelasannya hanya sedikit, tapi secara budaya bisa dipahami. "Kalau kita menempatkan Nabi Adam di periode yang muda, maka peran Nabi Adam dalam membuat Kabah sangat dimungkinkan," jelasnya.  

Selanjutnya Nabi Ibrahim dan Ismail meninggikan fondasi Kabah. Pada masa Nabi Ibrahim, periodenya jauh lebih muda lagi, katakanlah perkiraannya periode 3.000 tahun atau 4.000 tahun sebelum Masehi. 

Dia menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim pernah pindah-pindah tempat. Nabi Ibrahim sempat ke Mesopotamia, Palestina, dan Makkah. Ketika di Mesopotamia sudah membangun bangunan-bangunan tinggi, artinya Nabi Ibrahim memiliki keterampilan membuat bangunan.   

"Kalau Nabi Ibrahim menambah atau meninggikan fondasi, artinya sebelum Nabi Ibrahim sudah ada bangunan Kabah itu," kata Prof Ali. 

Catatan Nabi Ibrahim saat meninggikan Kabah ada dalam Alquran (QS Al-Baqarah ayat 127).  

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahamendengar lagi Maha Mengetahui." Prof Ali mengatakan, di masa Nabi Muhammad SAW, kemungkinan sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, bangunan Kabah direnovasi kaum Quraisy. 

Mereka menutup pintu belakang, dan meninggikan bangunan dari 4,32 meter menjadi 8,64 meter. 

Baca juga: Motif Tentara Mongol Eksekusi Khalifah Terakhir Abbasiyah dengan Dilindas Kuda

 

Kaum Quraisy juga meninggikan pintu utama, memberi atap, dan membuat saluran air di atas Hijir Ismail. Selanjutnya terjadi peristiwa saat Nabi Muhammad meletakkan kembali Hajar Aswad. 

Prof Ali menambahkan, Yazid ibn Marwan pernah mengatakan bahwa melihat Ibnu Zubair menghancurkan dan membangun kembali Kabah. Ibnu Zubair memasukkan ke fondasi Kabah batu-batu. 

Yazid ibn Marwan mengaku melihat fondasi Kabah peninggalan Nabi Ibrahim bentuknya seperti punggung-punggung unta.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement