Agar Puasa tak Sekadar Menahan Lapar dan Haus

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko

Jumat 15 Apr 2022 04:40 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebagian Muslim mungkin masih ada yang menganggap bahwa puasa hanyalah soal menahan lapar dan haus. Sungguh ini keliru karena jika itu yang terjadi, Allah SWT tidak membutuhkan rasa lapar dan hausnya.

Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Uwaidah Utsman, seperti dilansir Masrawy, Kamis (14/4/2022), menjelaskan, ada sebuah hadits shahih yang memperjelas hal tersebut.

Baca Juga

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan haram serta perilaku jahil, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus yang ditahannya (saat berpuasa)." (HR Bukhari)

"Tentu ketika seseorang mendengar sabda Nabi SAW tersebut, dia panik dan takut bila amal ibadah yang telah dikerjakan dan diupayakan dengan sungguh-sungguh tertolak di Hari Kebangkitan kelak," kata Syekh Uwaidah.

Karena itu, dia menekankan, orang yang beriman harus melindungi dirinya dari berbagai hal yang dilarang. Misalnya, dengan menjaga pandangan mata dan perut dari makanan yang diharamkan.

"Jika seseorang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan di bulan Ramadhan, dia memang telah memenuhi kewajibannya dan puasanya sah. Tetapi, banyak pahala yang disia-siakan oleh dirinya karena tidak menjaga kemuliaan bulan suci Ramadhan," jelasnya.

Nabi SAW bersabda, "Mungkin seseorang tidak mengambil apa pun dari puasanya kecuali lapar, dan dari shalat sunnahnya di malam hari tidak mendapat apa pun kecuali sekadar bangun." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Untuk itu, kini saatnya menjaga puasa dengan menahan diri dari pandangan yang dilarang dan perbuatan buruk lainnya. Manfaatkan waktu luang dengan sesuatu yang bermanfaat demi dunia dan akhirat.