Jumat 17 Apr 2020 21:30 WIB

Ziarah Makam Rasulullah SAW, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Ziarah makam Rasulullah SAW adalah sangat utama.

Ziarah makam Rasulullah SAW adalah sangat utama. Makam Rasulullah di Masjid Nabawi
Foto: Republika/Amin Madani
Ziarah makam Rasulullah SAW adalah sangat utama. Makam Rasulullah di Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, Mengunjungi makam Rasululullah SAW sangatlah utama. Tak terkecuali bagi jamaah haji atau umroh. Dalam konteks ibadah haji, kunjungan ke sana tidak termasuk di dalam rukun atau kewajiban haji. Kegiatan ini bersifat dianjurkan. 

Akan sangat disayangkan apabila sudah sampai ke tanah suci tetapi jamaah haji tidak sempat mengunjungi makam pembawa ajaran Islam. 

Baca Juga

Pakar ilmu Alquran, Prof Quraish Shihab, dalam buku Haji dan Umrah menulis, ulama menyarankan jamaah haji dalam kondisi suci ketika mengunjungi Rasulullah. Mereka harus dalam kondisi rendah hati ketika memasuki Masjid Nabawi. 

Quraish menegaskan, ketika memasuki masjid tersebut, bayangkanlah Rasulullah hidup menyambut para jamaah haji. Sebab, jangankan Rasulullah, para syuhada tetaplah hidup di mata Allah.  

Oleh karena itu, dia mengimbau untuk masuk masjid dengan penuh rasa hormat. Jamaah dapat mengucapkan salam sambil membaca shalawat dan memohon ampunan Allah (istighfar). 

Rasulullah bersabda, jika ada yang mengucapkan salam kepadanya, maka Allah akan mengembalikan ruh dan jasadnya agar Rasulullah dapat menjawab salam itu.

Dalam Alquran surat Ali Imran (169) Allah berfirman, "Janganlah kalian mengira orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Mereka itu hidup di sisi Tuhan dengan mendapatkan rezeki."

Jamaah dianjurkan untuk mencapai Raudhah. Ini adalah tempat antara mimbar dan rumah Rasulullah. Kata itu berarti 'taman'. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis, "Antara rumah dan mimbarku adalah taman di antara sekian taman surga." 

Jika berhasil mencapai Raudhah, jamaah dianjurkan mendirikan sholat sunah Tahiyatul Masjid. Jika tak memungkinkan di Raudhah, jamaah bisa sholat di area mana pun selama masih di Masjid Nabawi.

Jamaah dapat memanfaatkan waktu untuk berdoa selama berada di Raudhah. Akan lebih baik bila kesempatan ini dimanfaatkan untuk memohon ampunan atas dosa yang sudah dilakukan diri sendiri dan keluarga.

Setelah sholat, jamaah dapat berdiri mengunjungi makam Rasulullah. Mengunjungi Rasulullah bermanfaat untuk merenungkan perjuangan mendakwahkan Islam di dunia. 

Rasulullah berani mendakwahkan tauhid di saat masyarakat ketika itu sudah terbiasa menyembah berhala dan hidup dalam kemungkaran.

Renungan ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang diridhai Allah. Jamaah haji diharapkan dapat menjaga sikap dan perilakunya ketika kembali dari Tanah Suci. Mereka kemudian mengabdi kepada masyarakat sekitar, sambil mendakwahkan Islam.

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement