Selasa 26 Apr 2022 05:23 WIB

Hadits Mengenai Hari-Hari Dibolehkannya Puasa

Puasa dalam ajaran Islam ada banyak jenisnya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Berpuasa
Foto:

Menurut Imam Malik seperti yang dikutip oleh Abu Dawud dalam As-Sunan, hadis tersebut dusta karena ada hadis yang menentangnya dengan sanad (kebersambungan) yang shahih. Yakni hadist yang diriwayatkan dari Kuraib berbunyi: “Sesungguhnya beberapa sahabat Rasulullah SAW menyuruh aku menemui Ummu Salamah untuk bertanya kepadanya tentang hari-hari di mana Rasulullah sangat rajin berpuasa”. Dia pun menjawab: “Hari Sabtu dan Ahad.”

Mereka lalu menemui Ummu Salamah dan beliau menjawab: "Ya benar. Rasulullah pernah bersabda Sabtu dan Ahad adalah hari raya orang-orang musyrik. Dan aku ingin berbeda dari mereka”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, Al-Baihaqi, dan Ibnu Hibban.

Selanjutnya, puasa di setengah bulan terakhir dari bulan Sya’ban. Menurut Ibnu Rusyd, mengenai puasa ini para ulama menghukuminya makruh dan sebagian ulama memperbolehkannya. Adapun ulama-ulama yang menghukuminya makruh mengacu pada rujukan hadis Rasulullah SAW.

Rasulullah bersabda: “Tidak ada puasa sama sekali pada separuh terakhir dari bulan Sya’ban hingga Ramadhan,”. Hadis ini diriwayatkan oleh Ashhab As-Sunan dan hadist-nya dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dengan redaksi: “Ketika tiba pertengahan bulan Sya’ban, janganlah berpuasa.”

Sementara itu ulama-ulama yang memperbolehkan puasa di hari ini mengacu pada landasan hadis yang bersumber dari Ummu Salamah. Ia berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut selain Sya’ban dan Ramadhan."

Selain itu juga berdasarkan hadis yang bersumber dari Ibnu Umar, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa merangkap puasa Sya’ban dan Ramadhan”. Hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thahawi dalam kitabnya berjudul Ma’ani al-Atsar. Dan di dala sanadnya terdapat nama Laits bin Abu Sulaim, seorang perawi yang dhaif (lemah periwayatan). Kata Ibnu Hibban, ketika lanjut usia Laits bin Abu Sulaim mengalami stres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement