Sabtu 25 Feb 2023 19:03 WIB

Malaikat Doakan Orang yang Menjenguk Orang Sakit

Ada keutamaan bagi yang menjenguk orang sakit.

Menjenguk orang sakit (ilustrasi).
Foto: ANTARA/AMPELSA
Menjenguk orang sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Syekh Abdullah Ju'aitsan dalam kitabnya yang berjudul Meneladani Nabi dalam Sehari terbitan Pustaka Arafah (2018) menjelaskan, jika menjenguk orang yang sakit pada pagi hari, malaikat akan sibuk mendoakan dan memintakan ampun untuk penjenguk hingga petang hari. Dan, jika menjenguknya pada sore hari maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakan dan memintakan ampun untuk penjenguk hingga pagi hari. Ini merupakan keutamaan yang besar dan pahala yang agung.

Nabi Muhammad bersabda, "Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah seorang penyeru dari langit (Malaikat), "Bagus engkau, bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan tempat tinggal di dalam surga (HR Tirmidzi).

Baca Juga

 

"Salah satu ketuamaan orang yang mengunjungi orang sakit dia akan mendapatkan pahala yang besar. Apalagi saat menjenguk dia menyampaikan nasihat dan menghibur si sakit," tulis Syekh Abdullah Ju'aitsan.

 

Nabi Muhammad SAW telah bersabda, "Barangsiapa menjenguk orang sakit, dia tetap berada di khurfatul jannah hingga kembali."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?"

Nabi Muhammad menjawab, "Kebun-kebun surga yang sedang berbuah." (HR Muslim)

Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad bersabda, "Tidaklah seorang muslim menjenguk seorang muslim yang sakit pada pagi hari kecuali tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore. Jika dia mengunjunginya pada sore hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga pagi." (HR At-Tirmidzi, Abu Dawud dalam shahihnya). Abu Dawud meriwayatkan dengan lafaz "Mereka memintakan ampun kepadanya."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement