Akāna lin-nāsi ‘ajaban an auḥainā ilā rajulim minhum an anżirin-nāsa wa basysyiril-lażīna āmanū anna lahum qadama ṣidqin ‘inda rabbihim, qālal-kāfirūna inna hāżā lasāḥirum mubīn(un).
2. Pantaskah menjadi suatu keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka (yaitu), “Berilah peringatan kepada manusia dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” Orang-orang kafir berkata, “Sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) ini benar-benar seorang penyihir yang nyata.”
3. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,341) kemudian Dia bersemayam di atas ?Arasy342) (seraya) mengatur segala urusan. Tidak ada seorang pun pemberi syafaat, kecuali setelah (mendapat) izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu. Maka, sembahlah Dia! Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
Ilaihi marji‘ukum jamī‘ā(n), wa‘dallāhi ḥaqqā(n), innahū yabda'ul-khalqa ṡumma yu‘īduhū liyajziyal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti bil-qisṭ(i), wal-lażīna kafarū lahum syarābum min ḥamīmiw wa ‘ażābun alīmum bimā kānū yakfurūn(a).
4. Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi) agar Dia memberi balasan dengan adil kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Adapun untuk orang-orang yang kufur, untuk mereka (disediakan) minuman dari air yang mendidih dan azab yang sangat pedih karena mereka selalu kufur.
5. Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.343) Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).344) Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui.
6. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa.
7. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat), merasa puas dengan kehidupan dunia, dan merasa tenteram dengannya, serta orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat Kami,
Innal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti yahdīhim rabbuhum bi'īmānihim, tajrī min taḥtihimul-anhāru fī jannātin na‘īm(i).
9. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, niscaya mereka diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. (Mereka berada) di dalam surga yang penuh kenikmatan yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Da‘wāhum fīhā subḥānakallāhumma wa taḥiyyatuhum fīhā salām(un), wa ākhiru da‘wāhum anil-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).
10. Doa mereka di dalamnya adalah “Subh?nakall?humma” (‘Maha Suci Engkau, ya Tuhan kami’) penghormatan mereka di dalamnya adalah (ucapan) salam, dan doa penutup mereka adalah “Al?amdu lill?hi rabbil ‘?lam?n” (‘segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’).
Wa lau yu‘ajjilullāhu lin-nāsisy-syarrasti‘jālahum bil-khairi laquḍiya ilaihim ajaluhum, fa nażarul-lażīna lā yarjūna liqā'anā fī ṭugyānihim ya‘mahūn(a).
11. Jikalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia sebagaimana permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti ajal mereka diakhiri. Akan tetapi, Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) terombang-ambing dalam kesesatan mereka.