١٧
اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ
Iżhab ilā fir‘auna innahū ṭagā.
17. “Pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
Tafsir Ringkas : Di lembah itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa dan membekalinya dengan dua mukjizat: tongkat yang berubah menjadi ular dan telapak tangan yang bercahaya. Wahai Nabi Musa, pergilah engkau kepada Fir’aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, memperbudak bangsa Israel, membunuhi anak lelaki mereka, dan membiarkan hidup anak perempuan mereka.
Tafsir Tahlili: (17-19) Tugas Nabi Musa ialah supaya pergi kepada Firaun dan menasihatinya karena Firaun sudah melampaui batas, berlaku sombong terhadap Bani Israil dan memperbudak mereka dengan kekejaman yang luar biasa dan di luar peri kemanusiaan. Di antaranya adalah perintah untuk membunuh bayi-bayi laki-laki dan membiarkan bayi perempuan hidup. Kemudian Allah menyuruh Nabi Musa supaya melaksanakan dakwah dengan halus dan lemah lembut.
Nabi Musa diperintahkan untuk berdialog secara baik-baik dengan Firaun dan mengemukakan pertanyaan apakah Firaun mau membersihkan diri dari kesesatan. Firaun telah bergelimang dalam kesesatan, sehingga sebaiknya mau menerima petunjuk dari Allah yang dibawa Nabi Musa. Firaun perlu menempuh jalan kebajikan yaitu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan jahat.
Kemudian Nabi Musa diperintahkan untuk menjelaskan secara terbuka dengan mengajak Firaun untuk mengikuti risalahnya menuju ke jalan Allah dengan bertakwa kepada-Nya.