79.Qs An-Nazi'at

١١
١١
ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ
A'iżā kunnā ‘iẓāman nakhirah(tan).
11. Apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur, apakah kita (akan dibangkitkan juga)?”
Tafsir Ringkas : “Apakah kita akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” Mereka memandang persoalan hari kebangkitan hanya dengan pendekatan logika, padahal persoalan ini harus didekati dengan keimanan. Al-Qur’an banyak menyajikan dalil meyakinkan tentang keniscayaan hari kebangkitan.”

Tafsir Tahlili: (10-11) Pada ayat ini kemudian dijelaskan bahwa orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan bertanya dengan nada penyesalan, “Apakah kami betul-betul dikembalikan seperti kehidupan semula?” Hal ini juga pernah mereka tanyakan, sebagaimana terdapat dalam firman Allah:
قَالُوْٓا ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ ٨٢
Mereka berkata, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (al-Mu'minµn/23: 82);Pada hari Kiamat pun mereka masih bertanya, “Apakah kami akan dibangkitkan juga apabila telah menjadi tulang-belulang yang hancur dan bersatu dengan tanah?” padahal ketika di dunia sudah dijelaskan dalam firman Allah:
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ ٧٨ قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ ٧٩
Dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Y±s³n/36: 78-79)