7.Qs Al-A'raf

١١
١١
وَلَقَدْ خَلَقْنٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ لَمْ يَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ
Wa laqad khalaqnākum ṡumma ṣawwarnākum ṡumma qulnā lil-malā'ikatisjudū li'ādama fa sajadū illā iblīs(a), lam yakum minas-sājidīn(a).
11. Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan kamu (Adam), kemudian Kami membentuk (tubuh)-mu. Lalu, Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak termasuk kelompok yang bersujud.
Tafsir Ringkas : Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari ketiadaan, yaitu Nabi Adam dari tanah liat yang menjadi asal kejadian manusia di dunia, dengan mengukur dan memperkirakan semua bagian dengan tepat. Kemudian Kami membentuk tubuh-mu dengan sebaik-baik bentuk sesuai dengan kehendak Kami, seperti tinggi-pendek dan bentuk masing-masing anggota tubuh. Kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam sebagai bentuk penghormatan kepadanya karena kemampuannya menyebutkan nama-nama benda yang tidak mampu sebutkan, sehingga ia berhak menjadi khalifah di dunia. Maka mereka, para malaikat, pun sujud sebagai penghormatan, bukan sujud ibadah, kecuali Iblis, satuan dari jin yang terbuat dari api. Ia, Iblis, tidak termasuk mereka yang bersujud.

Tafsir Tahlili: (11) Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah telah menciptakan Adam a.s. yang akan disusul oleh keturunannya. Tentang penciptaan manusia, Al-Qur′an telah menceritakan secara rinci, baik penciptaan manusia pertama, yaitu Adam, maupun penciptaan keturunannya. Tentang penciptaan Adam, Al-Qur′an telah menginformasikan bahwa Nabi Adam diciptakan melalui empat tahapan sebelum tahapan penghembusan roh. Keempat tahapan tersebut ialah: a. Fase Tur±b, b. Fase °³n, c. Fase ¦ama′ Masnµn, dan d. Fase ¢al¡±l. Berikut penjelasannya.
Fase Pertama: Fase Tanah yang belum bercampur air (tur±b)
Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang fase ini sebagaimana yang terdapat pada Surah al-Kahf/18: 37, al-¦ajj/22: 5, ar-Rµm/30: 20, F±¯ir/35: 11, G±fir/40: 67, dan ²li ‘Imr±n/3: 59. Dua dari enam tempat tersebut berada pada surah Madaniyah, yaitu ²li ‘Imr±n/3 dan al-¦ajj/22, selebihnya adalah pada surah-surah Makiyah.;Salah satu di antara ayat-ayat tersebut adalah:
اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (²li ‘Imr±n/3: 59).
Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Abu D±ud dan at-Tirmi©³ disebutkan bahwa tanah yang menjadi bahan pokok untuk menciptakan Adam adalah diambil dari berbagai macam dan warna tanah yang terdapat pada seluruh lapisan tanah.
Dalam hadis tersebut disebutkan:
ان الله تعالى خلق آدم من قبضة قبضها من جميع الأرض فجاء بنو آدم على قدر الأرض منهم الأحمر والأبيض والأسود
Allah menciptakan Adam dari satu genggaman (tanah) yang diambil dari seluruh penjuru bumi. Oleh karena itu, keturunan Adam sesuai dengan (warna) bumi. Di antara mereka ada yang berwarna merah, putih dan hitam (al-Kh±zin II: 118). Watak manusia juga berbeda, ada yang lemah lembut dan adapula yang keras.
Bermacam warna kulit manusia ditegaskan pada Surah ar-Rµm/30: 22 yang berbunyi:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (ar-Rµm/30: 22)
Fase Kedua: Fase Tanah yang bercampur air (°³n)
Fase kedua ini terdapat pada 8 tempat di 7 surah, yaitu: al-An‘±m/6: 2, al-A‘r±f/7: 12, al-Mu′minµn/23: 12, as-Sajdah/32: 7, a¡-¢±ff±t/37: 11, ¢±d/38: 71, 76, dan al-Isr±′/17: 61. Seluruhnya adalah surah-surah Makiyah.
Salah satu di antara ayat-ayat tersebut ialah:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗ
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu)… (al-An‘±m/6: 2)
Fase ¯³n atau tanah liat adalah fase dimana setelah tanah dicampur dengan air. Karena air adalah prasyarat bagi semua makhluk yang hidup.
Fase Ketiga: Fase Lumpur hitam (¦ama′ Masnµn)
Fase ini terjadi setelah fase kedua berlangsung lama sehingga menjadi Lumpur hitam yang berbau dan berubah bentuk.
Fase ini disebutkan tiga kali dalam Surah al-¦ijr/15, yaitu pada ayat 26, 28 dan 33. Ayat 26 berbunyi:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (al-¦ijr/15: 26)
Fase Keempat: Fase Tembikar (¢al¡al kal Fakhkh±r)
Fase ini diceritakan oleh Al-Qur′an pada empat tempat. Tiga tempat pada Surah al-¦ijr yang bersamaan dengan fase ketiga. Sedangkan yang keempat terdapat pada Surah ar-Ra¥m±n/55: 14.
Dalam surah ini, Allah berfirman:
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (ar-Rahm±n/55: 14)
Lumpur hitam (hama′ masnµn) seperti pada fase ketiga, lalu diberi bentuk sebagaimana manusia dalam keadaan berlubang atau kosong.
Bentuk manusia yang diciptakan Allah adalah bentuk yang terbaik dari hewan-hewan yang ada. Dalam Surah At-T³n/95: 4, Allah berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(at-T³n/95: 4)
Keadaan ini (calon manusia yang sudah dibentuk) jika kering karena panas matahari misalnya, dinamakan ¢al¡±l. Dinamakan demikian karena benda ini jika tertiup angin akan bersuara (¢al¡alah).
Setelah fase ini, barulah masuk fase berikutnya, yaitu fase penghembusan roh dimana “orang-orangan” dari tanah liat itu, atas izin Allah, akhirnya menjadi manusia yang hidup dan bisa bergerak yang disebut dengan “basyar” (al-Kh±zin III: 64, al-Mar±g³ XIV: 21).