٢٠
اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ
innī ẓanantu annī mulāqin ḥisābiyah
20. Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.
Dengan bangga dan penuh kepuasan orang-orang mukmin berkata, "Aku telah yakin bahwa Tuhan akan menghisabku dan aku akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatanku hari ini. Karena itulah, selama hidup di dunia aku beriman kepada Allah serta melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya yang disampaikan Nabi Muhammad. Aku pun yakin bahwa Tuhanku akan menghisab dan menimbang amal perbuatanku."
Menurut adh-ahhak, setiap perkataan dhann (dugaan) yang berhubungan dengan orang-orang yang beriman, yang terdapat dalam Al-Qur'an berarti yakin, dan kalau berhubungan dengan orang-orang kafir berarti ragu-ragu.
Al-hasan berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman mempunyai dugaan yang mendekati keyakinan (dhann) yang paling baik kepada Tuhannya, lalu mereka meningkatkan amalnya untuk akhirat, sedangkan orang-orang munafik mempunyai keragu-raguan (dhann) yang paling buruk terhadap Tuhannya; maka ia mempunyai amal yang buruk pula untuk akhirat."
Demikian pula dalam ayat ini. Perkataan dhanantu berarti "aku yakin" bukan "aku ragu", atau "aku menduga". Arti yang semakna dengan ini terdapat pula pada firman Allah:
Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, "Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata." (an-Nur/24: 12)