٧
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
7. Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk.
Pada ayat ini, Allah menegaskan lagi pernyataan-Nya pada ayat dahulu dengan mengatakan kepada Nabi Muhammad saw bahwa orang-orang musyrik itu pasti mengetahui perbuatan-perbuatan nyata yang telah dilaksanakannya. Allah dan Nabi Muhammad lebih mengetahui siapa yang menyimpang dari jalan yang benar yang telah dibentangkan untuknya sehingga mereka memperoleh kesengsaraan hidup di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui pula siapa yang mengikuti jalan yang benar sehingga memperoleh segala yang mereka inginkan yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, tindakan orang-orang yang menyimpang dari jalan yang benar, karena itu mereka akan merasakan kesengsaraan di dunia, seperti kekalahan dalam peperangan dan kehancuran kepercayaan mereka dan di akhirat mereka mendapat azab yang pedih.