٣
وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ
wa inna laka la`ajran gaira mamnụn
3. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
Pada ayat yang lalu digambarkan tuduhan orang-orang kafir Mekah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad itu gila karena berani melawan ajaran nenek moyang mereka dan terus menerus mendakwahkan ajaran baru yang bertentangan dengan ajaran mereka, yang menyembah patung-patung dan berhala, padahal semua yang dilakukan Nabi adalah atas perintah Allah. Allah yang memberikan nikmat kepada Nabi dengan ketabahan dan semangat yang besar dalam melaksanakan dakwah. Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Nabi benar-benar memperoleh pahala yang terus menerus tiada terputus. Maka hal ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad bukanlah orang yang gila karena beliau seorang yang memperoleh pahala dari Allah
Ayat ini juga termasuk yang menerangkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang, karena mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad dan kaum Muslimin akan memperoleh kemenangan besar. Berkat pertolongan dan perlindungan Allah, usaha dan jerih payahnya membawa hasil dengan tersebarnya agama Islam di Jazirah Arab, yang kemudian memancar ke seluruh penjuru dunia. Orang-orang Quraisy yang semula berkuasa dan menganut agama syirik dalam masa 23 tahun menjadi mukmin dan menjadi pembela-pembela agama Islam. Hal ini merupakan kemenangan yang besar bagi Muhammad saw dan kaum Muslimin, dan di akhirat nanti mereka akan memperoleh balasan kenikmatan yang kekal di dalam surga.
Dengan pernyataan Allah yang demikian dan isyarat yang dipahami Nabi saw dari firman-Nya itu, bertambahlah kekuatan hati, kebulatan tekad, dan kesabaran beliau dalam melaksanakan dakwah, dengan tidak menghiraukan ejekan dan tekanan tindakan orang-orang Quraisy.