١١
قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
qul sīrụ fil-arḍi ṡummanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīn
11. Katakanlah (Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
Sesudah menjelaskan kemusnahan beberapa kaum yang memusuhi para rasul pada zaman dahulu, maka Allah, dalam ayat ini menyuruh Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada kaumnya agar mereka mengembara di atas bumi ini dan mendatangi tempat dimana orang-orang yang menduga para nabi itu dibinasakan. Sebab, dengan pengembaraan itu mereka dapat menyaksikan sendiri tempat-tempat bersejarah agar menjadi bahan renungan bagi mereka, mengapa bangsa-bangsa terdahulu itu sampai binasa padahal mereka termasuk bangsa yang perkasa dan berkuasa. Sesudah itu hendaklah mereka melihat kepada diri mereka sendiri dan membandingkannya dengan umat-umat yang telah musnah itu.
Orang-orang kafir Mekah sebenarnya adalah pengembara karena pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang antar daerah di semenanjung Arab. Tetapi dalam pengembaraan sebagai pedagang, mereka tidak memperhatikan bekas-bekas peninggalan umat-umat yang telah musnah seperti kaum Nuh dan samud di Arab Utara dan kaum 'ad di Arab Selatan. Betapa banyak generasi yang telah dibinasakan lalu diganti dengan generasi baru sebagaimana diterangkan Allah dalam ayat enam surah ini. Kesemuanya itu seyogyanya dijadikan bahan kajian sejarah bangsa itu sendiri walaupun akan memakan waktu yang panjang, karena dari pengalaman sejarah bangsa-bangsa yang lampau banyak diperoleh pelajaran yang bermanfaat bagi generasi-generasi mendatang.
Dengan turunnya ayat ini, hati Nabi Muhammad merasa terhibur, karena di dalamnya mengandung isyarat bahwa kaum musyrik akan mengalami kekalahan.