٢
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Wa iy yarau āyatay yu‘riḍū wa yaqūlū siḥrum mustamirr(un).
2. Jika mereka (kaum musyrik Makkah) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.”
Tafsir Ringkas : Orang musyrik selalu enggan memercayai berita yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dan jika mereka melihat dengan mata kepala satu tanda dan mukjizat yang membuktikan kebenaran ajaran beliau, mereka tetap berpaling seraya menolak kebenaran itu dan berkata, Semua yang terjadi ini sesungguhnya hanya sihir yang bersifat terus-menerus.
Tafsir Tahlili: (2) Kaum musyrik melihat suatu bukti tentang kebenaran kerasulan Muhammad, maka mereka berpaling dan mendustakan serta meng-ingkarinya sambil berkata bahwa, “Ini adalah sihir yang memesonakan kita yang akan terus-menerus dilakukannya.” Demikianlah jika memang tidak ada iman, maka meskipun pikirannya dapat menerima kebenaran Al-Qur'an dan secara empirik terlihat pada perbuatan dan perilaku Nabi yang membuktikan kerasulan beliau, tetapi mereka tetap ingkar pada kebenaran yang ada di depan mata mereka.