53.Qs An-Najm

١٤
١٤
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
‘Inda sidratil-muntahā.
14. (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha.
Tafsir Ringkas : yaitu di Sidratul Muntaha saat mikraj.

Tafsir Tahlili: (13-14) Selanjutnya dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa sesungguhnya Muhammad saw pernah melihat Jibril (untuk kedua kali-nya) dalam rupanya yang asli pada waktu melakukan mi‘raj ke Sidratul Muntaha yaitu suatu tempat yang merupakan batas alam yang dapat dike-tahui oleh para malaikat.
Ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah seperti dalam firman Allah:
وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ ٤٢
Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu). (an- Najm/53: 42);Setiap Mukmin wajib mempercayai bahwa Sidratul Muntaha itu sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah dalam ayat-Nya. Tetapi ia tidak boleh menerangkan tempatnya dan sifat-sifatnya, dengan keterangan yang melebihi daripada apa yang telah diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an, kecuali bila keterangan itu kita dapat dari hadis Nabi Muhammad saw yang;menerangkan kepada kita dengan jelas dan pasti, karena hal itu termasuk dalam hal yang gaib yang belum diizinkan kita untuk mengetahuinya.
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh A¥mad, Muslim, at-Tirm³z³, dan lain-lainnya bahwa Sidratul Muntaha itu ada di langit yang ketujuh.