١
وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ
Wan-najmi iżā hawā.
1. Demi bintang ketika terbenam,
Tafsir Ringkas : Surah at-Tur diakhiri dengan perintah untuk bertasbih dan memuji Allah setiap saat, terutama pagi. Pada Surah an-Najm ini Allah memulai dengan bersumpah demi bintang. Demi bintang yang bertebaran di angkasa ketika hendak terbenam akibat terbitnya matahari di ufuk timur dengan sinarnya yang kuat.
Tafsir Tahlili: (1) Allah swt menerangkan bahwa Ia bersumpah dengan makhluk-Nya yang besar yakni bintang yang beredar pada porosnya, sehingga tidak saling berbenturan satu dengan yang lainnya. Bintang-bintang itu merupakan petunjuk bagi manusia dalam hutan dan di padang pasir, di tempat kediaman dan dalam perjalanan, di kampung dan di kota, dan juga di lautan, bintang-bintang itu besar sekali faedahnya bagi kehidupan manusia.
Allah swt mengarahkan sumpah-Nya kepada kaum musyrikin agar mengetahui betapa banyak manfaatnya bintang-bintang bagi mereka. Antara lain untuk mengetahui perubahan musim agar mereka bersiap-siap untuk menggembalakan ternak mereka, kemudian setelah turun hujan mereka dapat menanam tanaman yang sesuai dengan musimnya.
Sumpah Allah tersebut mengingatkan manusia bahwa di sana ada benda-benda yang perkasa di ruang angkasa yang harus mereka ketahui, agar mereka dapat meyakini besarnya sumber kekuasaan Allah dan indahnya ciptaan-Nya.
Ilmu pengetahuan modern telah menerangkan bahwa di angkasa raya ada keajaiban yang dapat dilihat dari cepatnya peredaran dan bentuknya yang besar.
Alam matahari terdiri dari matahari dan 9 buah planet yang kebanyakan dikelilingi oleh beberapa buah bulan. Matahari itu dalam alamnya adalah sebagian daripada alam angkasa. Di alam angkasa ada sekitar 30.000.000.000 (tigapuluh miliar) bintang. Setiap bintang adalah sebagai matahari seperti mataharinya manusia di bumi ini. Ada yang lebih besar dan ada pula yang lebih kecil daripadanya. Umur matahari adalah sekitar lima milyar tahun, umur bumi sekitar 2.000 juta tahun. Umur air di atas bumi sekitar 300 juta tahun. Dan umur manusia sekitar 300.000 tahun.
Dan alam semesta itu mempunyai penjaga (hanya Allah-lah yang mengetahuinya). Dan tidak seorang pun yang mengetahui bala tentara Tuhan kecuali Dia.
Al-Amasy dari Muj±hid mengatakan bahwa ayat ini merujuk pada Al-Qur'an ketika diturunkan seperti dalam firman-Nya:
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ ٧٥ وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ ٧٦ اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ ٧٧ فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ ٧٨ لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ ٧٩ تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ٨٠
Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui, dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara (Lau¥ Ma¥fµ§), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam. (al-W±qiah/56: 75-80)