١٤
اَفَمَنْ كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ كَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ
a fa mang kāna 'alā bayyinatim mir rabbihī kaman zuyyina lahụ sū`u 'amalihī wattaba'ū ahwā`ahum
14. Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan terasa indah baginya perbuatan buruknya itu dan mengikuti keinginannya?
Ayat ini menjelaskan perbandingan antara orang-orang yang beriman dengan orang kafir dengan mengatakan, "Apakah sama orang yang mau berpikir sehingga ia mempunyai pengertian, pemahaman, dan keyakinan terhadap agama Allah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad saw dengan orang-orang yang tidak mau menggunakan pikirannya, sehingga ia tidak percaya bahwa Allah akan memberi balasan yang setimpal kepada orang-orang yang menuruti hawa nafsunya dan godaan setan? Tentu saja kedua macam orang itu tidak sama, bahkan perbedaan keduanya sangat besar.
Pada ayat yang lain Allah berfirman:
Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (ar-Ra'd/13: 19)
Dan firman Allah:
Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. (al-hasyr/59: 20)