١٩
اَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِۗ اَفَاَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِى النَّارِ ۚ
a fa man ḥaqqa 'alaihi kalimatul-'ażāb, a fa anta tungqiżu man fin-nār
19. Maka apakah (engkau hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab? Apakah engkau (Muhammad) akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka?
Pada ayat ini diterangkan kebalikan dari sifat-sifat orang yang disebutkan pada ayat sebelum ayat ini, yaitu mereka yang mengatakan sanggup melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam kesulitan. Mereka dicela Allah dengan mengatakan, "Apakah kamu yang mengendalikan segala urusan manusia, mengatur dan mengendalikan keadaan mereka? Apakah kamu dapat mengubah keputusan-Ku dengan membatalkan ketetapan azab yang telah Aku tetapkan terhadap orang-orang yang selalu mengotori jiwanya dengan mengerjakan segala macam perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Aku larang?" Allah menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan mengubah segala macam keputusan-Nya sedikit pun, karena ketentuan segala sesuatu berada di tangan-Nya.