١٠
۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ مِنَّا فَضْلًاۗ يٰجِبَالُ اَوِّبِيْ مَعَهٗ وَالطَّيْرَ ۚوَاَلَنَّا لَهُ الْحَدِيْدَۙ
wa laqad ātainā dāwụda minnā faḍlā, yā jibālu awwibī ma'ahụ waṭ-ṭaīr, wa alannā lahul-ḥadīd
10. Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
Di antara karunia Allah yang dianugerahkan kepada Nabi Daud ialah suaranya yang sangat merdu. Diriwayatkan bahwa Nabi Daud adalah seorang komponis atau pencipta nyanyian yang bersifat keagamaan. Ketika Daud bertasbih memuja dengan suaranya yang merdu, apalagi lagu-lagu itu menggambarkan pula kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Tuhan, maka alam sekitarnya bergema seakan-akan turut bertasbih mengikuti irama suaranya. Kita tidak mengetahui bagaimana alam sekitarnya bertasbih dan bernyanyi bersama Daud sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya. Hal itu memang tidak dapat diketahui oleh manusia sebagai tersebut dalam firman-Nya:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun. (al-Isra'/17: 44)
Mengenai keindahan dan kemerduan suara Daud diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih:
Dari 'aisyah, dia berkata: Rasulullah saw mendengar bacaan Abu Musa. al-Asy'ari, kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya orang ini telah dikaruniai Allah suara merdu seperti keluarga Daud." (Riwayat an-Nasa'i)
Nikmat lain yang dikaruniakan Allah kepada Daud ialah dia dapat menjadikan besi yang keras menjadi lunak seperti lilin sehingga dapat dibentuk menjadi alat-alat, terutama alat peperangan. Dengan mukjizat yang dikaruniakan Allah, Daud melakukannya tanpa dipanaskan dengan api sebagaimana yang bisa dilakukan orang.