١٤
فَذُوْقُوْا بِمَا نَسِيْتُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۚ اِنَّا نَسِيْنٰكُمْ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
fa żụqụ bimā nasītum liqā`a yaumikum hāżā, innā nasīnākum wa żụqụ 'ażābal-khuldi bimā kuntum ta'malụn
14. Maka rasakanlah olehmu (azab ini) disebabkan kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini (hari Kiamat), sesungguhnya Kami pun melalaikan kamu dan rasakanlah azab yang kekal, atas apa yang telah kamu kerjakan.”
Karena orang-orang musyrik mendustakan hari Kiamat, dan memandangnya sebagai suatu hal yang mustahil terjadi, serta meyakini bahwa mereka tidak akan bertemu dengan Tuhan pada hari Kiamat, mereka merasakan azab yang ditimpakan itu. Pada waktu pintu tobat telah tertutup, Allah menyatakan bahwa Ia tidak akan memperhatikan lagi permintaan mereka.
Pada akhir ayat ini, Allah menyebutkan bentuk azab yang ditimpakan kepada orang-orang kafir adalah azab yang kekal di dalam neraka, akibat tindakan dan perbuatan mereka itu.