٧
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا وَلّٰى مُسْتَكْبِرًا كَاَنْ لَّمْ يَسْمَعْهَا كَاَنَّ فِيْٓ اُذُنَيْهِ وَقْرًاۚ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ
Wa iżā tutlā ‘alaihi āyātunā wallā mustakbiran ka'allam yasma‘hā ka'anna fī użunaihi waqrā(n), fabasyyirhu bi‘ażābin alīm(in).
7. Apabila dibacakan kepadanya597) ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia tidak mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya. Maka, berilah kabar gembira kepadanya dengan azab yang pedih.
Tafsir Ringkas : Bukan itu saja kelakuan buruk orang yang menggunakan cerita-cerita kosong untuk menyesatkan manusia. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia serta-merta berpaling dengan menyombongkan diri dan bersikap seolah-olah dia belum mendengarnya. Dia dengan sikap demikian seperti layaknya orang tuli yang seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya. Maka, sebagai bentuk ejekan, gembirakanlah dia dengan azab yang pedih di akhirat kelak.
Tafsir Tahlili: (7) Pada ayat ini, Allah menerangkan sifat-sifat orang-orang yang me-nukar kitab-kitab Allah dengan dongengan-dongengan yang tidak berguna. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mereka membelakanginya dengan sikap angkuh dan sombong, seakan-akan mereka tidak mendengarnya karena telinga mereka telah tersumbat dan tuli.
Pada ayat yang lain Allah berfirman:
ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ;Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. (Fu¡¡ilat/41: 44) ;Karena perbuatan itu, mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat. Itu sebagai balasan dari perbuatan dan tindakan mereka.