١٠
ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ
Ṡumma kāna ‘āqibatal-lażīna asā'us-sū'ā an każżabū bi'āyātillāhi wa kānū bihā yastahzi'ūn(a).
10. Kemudian, kesudahan orang-orang yang berbuat jahat adalah (balasan) yang paling buruk karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan selalu memperolok-olokkannya.
Tafsir Ringkas : Apabila mereka tetap berperilaku buruk maka keburukan pula yang akan mereka terima. Kemudian azab yang lebih buruk di akhirat kelak merupakan kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. mereka kekal di neraka. Yang demikian ini karena mereka telah mendustakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan-Nya dan mereka pun selalu memperolok-olokkannya.
Tafsir Tahlili: (10) Ayat ini menegaskan bahwa azab itu adalah akibat perbuatan kufur dan jahat. Akibat itu akan dialami oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun ia berada. Di dunia mereka mendapat kebinasaan dan di akhirat nanti mereka akan dibenamkan ke dalam neraka Jahanam. Semua itu sebagai akibat karena mereka mengingkari seruan para rasul, mendustakan ayat-ayat Allah, dan memperolok-olokkannya.