٢٠
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
Wa lau lā faḍlullāhi ‘alaikum wa raḥmatuhū wa annallāha ra'ūfur raḥīm(un).
20. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu dan (bukan karena) Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).
Tafsir Ringkas : Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar akibat kedurhakaan kamu, tetapi bencana itu tidak segera Allah jatuhkan karena Dia memberi kamu kesempatan untuk bertobat. Sungguh, Allah Maha Penyantun dengan menangguhkan siksa-Nya, Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman, utamanya di akhirat.
Tafsir Tahlili: (20) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa larangan-Nya terhadap penyebaran pornografi dan perzinaan adalah karena kasih sayang-Nya terhadap umat manusia. Allah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada mereka penyebar berita bohong, yang masih memberi kepada mereka hidup dengan segala kelengkapannya. Dan sekiranya Dia tidak Maha Penyantun dan Maha Penyayang, tentulah mereka itu sudah hancur binasa. Tetapi Dia senantiasa berbuat kepada hamba-Nya mana yang mendatangkan maslahat kepada mereka, sekalipun mereka itu telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dan dosa serta maksiat kepada-Nya. Berkat larangan itulah dunia masih selamat sampai sekarang, karena sebagian besar manusia terutama kaum Muslimin mematuhinya.