Qālat annā yakūnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā(n).
20. Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?”
Tafsir Ringkas : Mendengar perkataan Jibril tentang anak tersebut, dia berkata keheranan, “Bagaimana mungkin aku melahirkan dan mempunyai anak laki-laki, padahal selama ini tidak pernah ada satu orang pun pria yang menyentuhku, yaitu berhubungan suami istri secara halal denganku, dan aku juga bukan seorang pezina.”
Tafsir Tahlili: (20) Maryam merasa sangat terkejut mendengar berita itu dan dengan nada keheranan ia berkata, “Bagaimana aku akan mendapat seorang anak laki-laki padahal belum pernah ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku; dan aku bukan pula seorang pezina.”