Fa arāda ay yastafizzahum minal arḍi fa agraqnāhu wa mam ma‘ahū jamī‘ā(n).
103. Kemudian, dia (Fir‘aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir), maka Kami tenggelamkan dia (Fir‘aun) beserta seluruh orang yang bersamanya.
Tafsir Ringkas : Mendengar jawaban Nabi Musa, sikap Fir’aun tetap tidak percaya bahkan semakin durhaka. Kemudian dia, yakni Fir’aun hendak mengusir mereka, yaitu Nabi Musa dan pengikutnya dari bumi Mesir, maka ketika ia benar-benar mengusir Nabi Musa dan pengikutnya, Kami tenggelamkan dia, yakni Fir’aun, beserta orang yang bersama dia seluruhnya ketika menyeberangi Laut Merah dalam perjalanan dari Mesir menuju Sinai.
Tafsir Tahlili: (103) Setelah Firaun melihat kegigihan Musa dalam menyampaikan risalahnya, dan hal itu akan membahayakan diri dan kekuasaannya, maka Firaun berencana untuk mengeluarkan Musa dan pengikut-pengikutnya dari bumi Mesir, baik dengan cara mengusir atau melenyapkan mereka. Akan tetapi, Allah swt lebih dahulu menenggelamkan Firaun beserta pengikut-pengikutnya ke dalam laut Qulzum.