٥
مَا تَسْبِقُ مِنْ اُمَّةٍ اَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُوْنَ
mā tasbiqu min ummatin ajalahā wa mā yasta`khirụn
5. Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat meminta penundaan(nya).
Ayat ini menerangkan bahwa tidak ada satu negeri yang dihancurkan Allah, kecuali jika telah ditentukan Allah waktu kehancurannya di dalam Lauh Mahfudh, tidak ada sesuatu pun yang lupa dituliskan-Nya, tidak ada yang terlambat, dan tidak pula terjadi sebelum ketentuan waktu yang telah ditetapkan.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Allah swt tidak akan mengazab suatu kaum sebelum ada alasan untuk menjatuhkan azab. Yang dimaksud dengan alasan ialah telah diutus seorang rasul kepada umat tersebut untuk menyampaikan agama Allah, tetapi mereka menolak rasul itu atau mengingkari ajarannya.
Ayat ini merupakan peringatan bagi orang-orang musyrik Mekah yang selalu menghalang-halangi Rasulullah dan para sahabatnya menyampaikan risalahnya. Peringatan ini berlaku juga bagi orang-orang yang datang kemudian yang melakukan tindakan yang serupa dengan berbagai tindakan orang-orang musyrik Mekah. Keputusan dan peringatan Allah itu pasti berlaku.