١٣
لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الْاَوَّلِيْنَ
lā yu`minụna bihī wa qad khalat sunnatul-awwalīn
13. mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur'an) padahal telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang terdahulu.
Ayat ini menerangkan tanggapan orang kafir terhadap Al-Qur'an. Mereka memperolok-olokkannya dan tidak menerimanya. Hal ini disebab-kan oleh sikap ingkar dan memperolok-olokkan itu telah tumbuh subur di dalam hati mereka, sehingga dalam diri mereka tidak ada lagi kesediaan menerima kebenaran. Di dalam hati mereka, tidak ada lagi pelita yang memancarkan cahaya yang dapat menuntun dan menerangi jalan menuju kebenaran. Keadaan mereka itu sama dengan keadaan umat-umat yang dahulu menerima kitab Allah yang disampaikan oleh para rasul, namun tidak ada yang berbekas sedikit pun di dalam hati mereka.
Oleh karena itu, bagi umat yang telah diutus kepada mereka para rasul, namun mereka mengingkari seruan rasul itu, berlaku sunatullah, yaitu Allah akan membinasakan setiap orang yang mendurhakai rasul dan risalah yang disampaikannya, serta menolong dan memberi kemenangan kepada orang-orang yang menerima seruannya.
Pada suatu saat nanti, orang-orang kafir akan mengetahui kebenaran berita dan peringatan Al-Qur'an, sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah swt:
Dan sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur'an) setelah beberapa waktu lagi. (shad/38: 88)
Kebenaran berita-berita Al-Qur'an yang dimaksud ayat di atas ada yang terlaksana di dunia, seperti kebenaran janji Allah kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menang dalam peperangan melawan kaum musyrikin, dan ada yang terlaksana di akhirat, seperti kebenaran janji Allah tentang balasan dan perhitungan yang akan dilakukan terhadap manusia di hari akhir nanti.